Berbagi Uang Lewat Permainan Maut Para perampok sepakat untuk melakukan permainan maut guna mendapatkan uang hasil rampokan Photo: Agri
Salah seorang perampok menodongkan pistol ke arah kepalanya sendiri Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 07/02/2008 19:24 WITA
Uang haram hasil rampokan itu dibiarkan tergeletak di atas sebuah meja. Pasalnya, tidak ada yang setuju jika uang itu dibagi rata. Enam pria yang terlibat dalam perampokan masing-masing bersikeras bahwa dirinyalah paling berjasa dan berhak mendapatkan bagian yang lebih besar.
Kesepakatan pun akhirnya dibuat. Untuk mendapatkan uang itu, ke enam perampok harus terlebih dahulu melakukan permainan maut. Secara bergantian, masing-masing dari mereka harus menarik pelatuk pistol berisi sebutir peluru yang diarahkan ke kepala mereka sendiri!
Klik! Suara itu terdengar begitu indah bagi perampok yang mendapat giliran pertama. Padahal sebelumnya, ia sempat menangis dan merengek-rengek tidak mau menjalani permainan maut itu.
Perampok berikutnya yang begitu arogan dengan penuh percaya diri mengambil pistol untuk segera menyelesaikan permainan maut. Dor! Bunyi letusan pistol pun menjadi hadiah terakhir bagi perampok yang bernasib apes sekaligus membuyarkan harapan untuk memperoleh uang hasil rampokan.
Adegan permainan maut tersebut merupakan penggalan dari pementasan teater bertajuk 6 Jahanam karya Indra Tranggono yang disuguhkan anak-anak Teater Kampoeng Lanjong, di Serapo LPKK H Zailani Idris, Tenggarong, Rabu (06/02) malam.
Salah satu adegan pementasan teater bertajuk 6 Jahanam yang dibawakan anak-anak Kampoeng Lanjong Photo: Agri | | |
Pementasan teater yang disutradarai Haryanto Daud ini merupakan salah satu suguhan malam pertama Pagelaran Ulang Tahun Yayasan Lanjong Kutai Kartanegara (Kukar) dalam rangka memeriahkan hari jadi yayasan tersebut yang ke-5.
Menurut sutradara Haryanto Daud, garapan teater yang cukup serius ini dikerjakan selama kurang lebih 6 bulan. Meski sukses mementaskan teater 6 Jahanam itu, Daud mengaku masih kurang puas. "Tidak pernah ada puasnya. Masih ada beberapa adegan ataupun penampilan yang tidak sesuai harapan saya," ujar Daud.
Namun Daud berharap agar anak-anak Teater Kampoeng Lanjong yang digawangi para pelajar SLTA di kota Tenggarong itu dapat semakin meningkatkan penampilan mereka seiring dengan perjalanan waktu.
Sementara itu, pembukaan Pagelaran Ulang Tahun Yayasan Lanjong Kukar berlangsung meriah tadi malam. Kegiatan itu dibuka Plt Bupati Kukar yang diwakili Asisten III Setkab Kukar AR Ruznie Oms.
Pagelaran yang mengambil tema Berkarya Dalam Kebersamaan ini berlangsung selama 4 malam beturut-turut, mulai Rabu (06/02) hingga Sabtu (09/02) malam. Yang menarik, pagelaran seni dalam rangka HUT Yayasan Lanjong ke-5 ini juga diisi dengan penampilan dari sejumlah kelompok kesenian lainnya yang ada di Kukar.
Menurut Direktur Eksekutif Yayasan Lanjong, Hj Nurul Hidayati Dwintasari, setelah pembukaan dilaksanakan di Serapo LPKK, pertunjukan kesenian pada malam berikutnya akan dilaksanakan di halaman Planetarium Jagad Raya.
"Selain menyuguhkan pagelaran seni, rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Yayasan Lanjong juga diisi dengan kegiatan Workshop Manajemen Pertunjukan dan Seminar Fungsi Lembaga Seni Budaya yang dilaksanakan di RM Padang, Kelurahan Timbau," ujarnya. (win)
|