Banjir di Tenggarong Makin Parah Jalan yang tergenang banjir tetap menjadi tempat menarik bagi anak-anak maupun remaja untuk bermain air Photo: Agri
Jalan Danau Melintang untuk pertama kalinya terendam air hingga hampir selutut Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 19/05/2007 17:37 WITA
Banjir yang melanda kota Tenggarong terlihat semakin parah hari ini. Sejumlah jalan-jalan utama maupun gang-gang di wilayah Kota Raja Tenggarong masih tergenang air sejak pagi tadi.
Tak hanya itu, ribuan rumah warga juga mulai digenangi air dengan kondisi bervariasi. Ada yang dengan kedalaman air hingga selutut, terutama di kawasan sepanjang sungai Mahakam dan sungai Tenggarong.
Sementara rumah-rumah warga di kawasan Kelurahan Loa Ipuh seperti Jalan Teratai, Jalan Stadion dan Jalan Selendereng yang tahun-tahun lalu belum pernah terendam air, kini mulai disentuh banjir dengan kedalaman hingga di atas mata kaki.
Banjir di kawasan Jalan Stadion telah membuat sejumlah rumah warga terendam air Photo: Agri | | |
Begitu pula sejumlah jalan yang belum pernah direndam banjir yang begitu parah, kini telah tergenang air dengan kedalaman antara mata kaki hingga dibawah lutut. Sebut saja Jalan Danau Melintang dan Jalan Danau Jempang di Kelurahan Melayu.
Sejumlah rumah di kawasan tersebut, termasuk rumah-rumah warga di Gang Rakhmat, bahkan mulai terendam air dengan kedalaman air yang masih aman, yakni hanya sebatas mata kaki.
Meluasnya titik-titik kawasan banjir di kota Tenggarong ini tak lepas dari masih meningkatnya debit air sungai Mahakam yang diakibatkan banjir kiriman dari wilayah pedalaman, serta ditambah masih tingginya curah hujan di daerah ini.
Toko-toko di Jalan Diponegoro terpaksa ditutup karena kedalaman air telah mencapai lutut Photo: Agri | | |
Terbukti hujan deras masih mengguyur wilayah kota Tenggarong dan sekitarnya tadi pagi. Tak pelak, genangan air sisa banjir kemarin ditambah air hujan, serta mulai pasangnya air sungai Mahakam sejak pukul 08.00 WITA semakin memperparah keadaan.
Terutama bagi warga yang rumahnya belum pernah kebanjiran. Mau tak mau mereka harus mengemasi sejumlah perabot rumah tangga sebelum air mulai memasuki rumah. "Selama puluhan tahun tinggal di sini, baru kali ini air masuk ke rumah," ujar Abdul Sani, warga Jl Danau Melintang.
Kendati demikian, banjir ini masih disambut dengan penuh suka-cita oleh anak-anak maupun remaja kota Tenggarong. Di mana banjir menggenang ruas-ruas jalan, disitu pula dapat dijumpai anak-anak dan para remaja bermain air. (win)
|