Rumah Kampong Kutai Akhirnya Dibongkar Prototipe rumah-rumah Kutai di masa lalu yang terletak di kawasan proyek pembangunan jembatan menuju Pulau Kumala akhirnya dibongkar pada Rabu (17/06) lalu Photo: Adji Rolli Maulana
Tiga prototipe rumah Kutai yang terbuat dari papan ini akan dipindahkan ke kompleks Museum Kayu Photo: Adji Rolli Maulana
|
KutaiKartanegara.com - 19/06/2015 16:18 WITA
Sebanyak 8 bangunan prototipe rumah Kutai yang terletak di kawasan Timbau Skate Park, Jalan KH Akhmad Muksin, Tenggarong, akhirnya dibongkar pada Rabu (17/06) lalu.
Sebelumnya, ada 9 rumah yang menggambarkan perkembangan rumah Kutai di masa lalu itu dibangun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam rangka kegiatan Festival Kampong Kutai pada pertengahan Oktober 2014 silam.
Satu bangunan kemudian terlebih dahulu dibongkar lantaran ada aktivitas proyek pembangunan jembatan menuju Pulau Kumala. Sedangkan 8 sisanya tetap dipertahankan pihak Disbudpar Kukar hingga pelaksanaan pesta adat Erau 2015.
"Sesuai dengan komitmen kita, bahwa rumah-rumah Kutai ini kita bongkar setelah berakhirnya Erau 2015. Apalagi sekarang pembangunan jembatan menuju Pulau Kumala akan kembali dilanjutkan," kata Kepala Disbudpar Kukar, Sri Wahyuni.
Dari 8 bangunan yang dibongkar tersebut, lanjut Sri, 5 bangunan di antaranya yang terbuat dari kulit kayu dan daun akan dimusnahkan. Sedangkan 3 bangunan lagi akan dipindah ke kompleks Museum Kayu yang berada di kawasan Waduk Panji Sukarame.
"Dari 3 rumah yang dipindahkan ke Museum Kayu, satu rumah digunakan untuk Museum Kutai yang akan dilengkapi dengan perabotan-perabotan lama. Kemudian satu unit lagi untuk mushola, dan satu unit lagi jadi bangunan multifungsi untuk pengelola," terang Sri.
Ditambahkan Sri, pembangunan rumah-rumah Kutai di tepi sungai Mahakam tersebut sebelumnya merupakan program Quick Win dari Disbudpar Kukar dalam rangka mengenalkan kebudayaan Kutai. "Quick Win ini program jangka pendek, jadi tidak permanen. Kita mengemasnya dalam program Festival Kampong Kutai," jelasnya.
Kemudian atas saran dari banyak pihak termasuk Sultan Kutai, lanjutnya, rumah-rumah Kutai tersebut tetap dipertahankan agar dapat dilihat pada saat berlangsungnya Erau 2015. (win/arm)
|