Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah di Muara Badak Menjadi Guru Kaya dan Guru Idola Melalui Pelatihan
Eko Nurmianto memberikan penjelasan melalui komputer kepada para peserta pelatihan Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 28/11/2005 22:47 WITA
Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu pilar utama dalam program Gerbang Dayaku yang tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini.
Upaya tersebut mendapat dukungan VICO Indonesia --salah satu perusahaan migas yang beroperasi di Kukar-- dengan menggelar 2 pelatihan sekaligus dalam sepekan tadi untuk meningkatkan kualitas guru yang berada di wilayah operasi perusahaan tersebut.
Selain menggelar Diklat Peningkatan Kompetensi Non Profesi Guru yang berakhir kemarin (27/11) di Samarinda, VICO Indonesia bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya menggelar Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah yang juga berakhir Minggu kemarin di Muara Badak.
Salah seorang peserta ketika memperagakan cara menyampaikan pelajaran kepada siswa Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Acara penutupan pelatihan yang berlangsung secara sederhana di Pesantren Al-Muhajirin Muara Badak tersebut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Muara Badak Naisah Rahman dan External relations Superintendent Huzaim Balafif mewakili manajemen VICO Indonesia.
Dikatakan Lektor Kepala ITS Surabaya, Ir Eko Nurmianto M Eng Sc DERT, dengan adanya Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah ini diharapkan akan terjadi peningkatan mutu pendidikan yang pada akhirnya bermanfaat terhadap konsumen yakni orangtua murid, meningkatkan Indeks prestasi guru serta meningkatkan daya saing sekolah.
Ditambahkan Eko Nurmianto, dalam pelatihan yang berlangsung selama enam hari tersebut ditekankan materi Menjadi Guru Kaya dan Menjadi Guru Idola. "Menjadi Guru Kaya adalah materi untuk menggugah agar guru senantiasa kaya ide, kreatif, mengembangkan profesi berdasar kompetensi inti dan fungsional guru, bersyukur kepada Allah SWT dan mengajar dengan penuh keikhlasan," ujarnya.
Penyerahan hadiah bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Sedangkan Menjadi Guru Idola, lanjut Eko, merupakan materi agar guru mampu memberikan pengajaran melalui kedalaman cinta berupa kebahagiaan, kasih sayang dan pemahaman terhadap siswa atau guru biofili, yang tidak hanya mengajar tapi juga belajar.
Peraih master dari University of New South Wales (Australia) tersebut juga tidak keberatan jika seandainya ada guru masyarakat Indonesia yang mau berkonsultasi tentang pendidikan. "Kami sangat welcome jika ada yang mau berkonsultasi demi kemajuan pendidikan di Indonesia, silahkan hubungi saya di HP 081330771772 atau via email dengan alamat nurmi@sby.centrin.net.id," demikian katanya.
Dalam pelatihan selama sepekan tersebut juga ditetapkan 4 orang sebagai peserta terbaik. Predikat Peserta Terbaik I diberikan kepada Slamet Haryono dari SMA AL Muhajirin, Terbaik II diraih Hadirah dari SMA Muhammadiyah, Terbaik III diraih Kasim dari SMA Al-Muhajirin dan Terbaik IV diraih Etik Setijawaty dari SMPN 1 Muara Badak.
Sementara diakui Peserta Terbaik I Slamet Haryono, pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat dan menyenangkan. "Karena bisa mengajak kita berpikir lebih produktif dan inovatif, disamping itu selama saya mengikuti pelatihan baru sekarang ini yang banyak hadiahnya," ungkapnya.
Sedangkan peserta lainnya yakni Hadirah menilai, para pemateri dari LPPM ITS Surabaya sangat komunikatif, mudah dipahami dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dengan sangat jelas. "Mengingat kegiatan ini sangat penting, saya berharap agar semua guru dan kepala sekolah dapat mengikuti pelatihan ini," demikian kata guru Bahasa Inggris yang menjadi peserta Terbaik II ini. (bas)
|