Guru se-Muara Badak Ikuti Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah
Eko Nurmianto dari LPPM ITS Surabaya ketika memberikan materi kepada para peserta pelatihan Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 22/11/2005 18:39 WITA
Untuk meningkatkan kompetensi guru seiring dengan diberlakukannya sistim pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), BP Migas-VICO Indonesia bekerjasama bekerjasama dengan LPPM (Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat) ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya mengadakan Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah untuk guru-guru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di wilayah Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah ini diikuti sebanyak 40 orang guru SLTP hingga SLTA se-Muara Badak yang berlangsung mulai hari ini hingga Minggu (27/11) mendatang bertempat di Pesantren Al-Muhajirin, Muara Badak.
Superintendent External Relations VICO Indonesia, Huzaim Balafif, dalam sambutannya mengatakan, pelatihan ini merupakan kontribusi peran serta BP Migas-VICO Indonesia untuk meningkatkan kualitas guru yang secara otomatis akan mentransformasikan ilmunya kepada peserta didik di sekolahnya masing-masing.
Huzaim Balafif (kiri) mewakili manajemen VICO Indonesia saat memberikan sambutannya didampingi Eko Nurmianto dan Naisah Rahman Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Menurut Huzaim Balafif, jika ingin melihat keadaan perekonomian suatu daerah lihatlah keadaan para pedagang atau pasarnya. Jika ingin mengetahui kondisi masyarakat di suatu tempat lihatlah ulamanya. Jika ingin mengetahui kondisi pendidikan suatu daerah lihatlah bagaimana kualitas guru-gurunya.
Sementara Lektor Kepala ITS Surabaya Ir Eko Nurmianto MEng Sc DERT mengatakan, ruang lingkup Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah akan dilaksanakan selama 6 hari. Ada pun Materi yang diberikan meliputi Pengantar sistim manejemen berbasis sekolah, Life Skill yakni keterampilan hidup untuk memotivasi guru. Selain itu juga disampaikan Quality Function Deployment (QFD) atau Pengembangan Fungsi Kualitas.
"Dalam pelatihan ini tidak hanya diberikan materi, tetapi juga ada games atau permainan dan evaluasi. Untuk itu, pihak tutor menyediakan rewards umtuk memberikan stimulan kepada para peserta," ujarnya.
Huzaim Balafif memperlihatkan cenderamata dari LPPM yang bergambar logo VICO Indonesia dan ITS Surabaya Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Lebih lanjut dikatakan Eko Nurmianto, kita harus menyadari kalau SDM kita tertinggal, maka dari itu kita harus mengejar ketertinggalan kita. Dia kemudian mencontohkan salah satu ketertinggalan bangsa Indonesia di bidang pendidikan.
"Di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, kalau siswa disuruh menggambar, maka cara menggambar hasilnya bisa seragam yakni 2 buah gunung, matahari dan sungai. Padahal mereka tidak pernah janjian tapi hasilnya bisa seragam. Sementara di Australia, murid jika menggambar sebuah meja, maka sebelumnya ada gambar proses penebangan kayu, kemudian dibelah, diolah menjadi meja sampai kemudian meja dipasarkan," katanya.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Muara Badak, Naisah Rahman, menyatakan salut dan berterimakasih kepada pihak BP Migas-VICO Indonesia yang begitu peduli terhadap dunia pendidikan di wilayah operasinya.
Ditambahkannya, baru kemarin (21/11) dia juga menghadiri pembukaan Pelatihan Guru Non Profesional di Samarinda garapan BP Migas-VICO Indonesia dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang juga diikuti oleh 40 peserta dari 5 Kecamatan di Kukar yakni Muara Badak, Marang Kayu, Muara Jawa, Samboja dan Anggana.
Dan kini kembali dia menghadiri pembukaan Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah khusus bagi guru SLTP/SLTA se-Muara Badak. "Saya berharap kepada para peserta agar pelatihan ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan bisa diamalkan di sekolah masing-masing," demikian kata Naisah Rahman. (bas)
|