Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Mamanda Panji Berseri Pentaskan Gaibnya Kerajaan Sadewi

Kerabat Kerajaan Mertakerawang dan Kerajaan Sadewi terlibat pertikaian hanya gara-gara kecurangan dalam permainan rakyatKerabat Kerajaan Mertakerawang dan Kerajaan Sadewi terlibat pertikaian hanya gara-gara kecurangan dalam permainan rakyat
Photo: Agri


Raja Angga Sora yang tengah sekarat dikelilingi keluarganya
Raja Angga Sora yang tengah sekarat dikelilingi keluarganya
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 23/10/2013 22:45 WITA
Raja Angga Sora terhuyung-huyung berjalan menuju istana Kerajaan Sadewi. Tubuhnya terluka setelah ditikam Pangeran Aria Kemuning yang membalas dendam atas kematian ayahnya, Raja Mertakerawang.


Istana pun menjadi gempar ketika raja yang dikenal bijaksana ini tiba dalam keadaan kritis. Kepada keluarga dan para bawahannya, Angga Sora berpesan agar mereka segera meninggalkan istana.


Karena, jika darah Raja Angga Sora menetes sampai ke tanah, maka istana kerajaan akan ikut menghilang bersama dirinya. Sebagian dari mereka kemudian berlari meninggalkan istana.


Sementara permaisuri beserta putri dan kerabat dekat Raja tetap bertahan. Tetesan darah Angga Sora akhirnya jatuh mengenai tanah. Kerajaan yang berada di daratan Tanjong Pagar Loa Raya ini pun seketika menjadi gaib, hilang tak berbekas.


Kisah Raja Angga Sora tersebut merupakan salah satu cerita rakyat Kutai yang dipentaskan kelompok Mamanda Panji Berseri dengan judul Gaibnya Kerajaan Sadewi.


Pementasan mamanda atau teater tradisional khas Kutai ini menjadi suguhan pamungkas kegiatan Koetai Tempo Doeloe yang digelar pada Minggu (20/10) malam lalu.


Kerabat Kerajaan Mertakerawang kalah dalam 3 permainan dalam rangka Pelas Negeri Kerajaan Sadewi. Pihak Kerajaan Mertakerawang menilai pihak Kerajaan Sadewi berbuat curang
Photo: Agri



Raja Mertakerawang menyerang Raja Angga Sora, namun dirinya kalah setelah tertikam senjata Raja Angga Sora
Photo: Agri

Selain melibatkan para pemain mamanda dari kelompok Mamanda Panji Berseri, pementasan Gaibnya Kerajaan Sadewi ini juga didukung sejumlah seniman teater lokal.


Menurut Darpi Kenedi selaku sutradara, pementasan mamanda ini telah dipersiapkan cukup lama. "Latihan dilakukan selama hampir 2 bulan di Waduk Panji Sukarame," ujarnya.


Sementara dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara (Kukar), Sri Wahyuni, tampilnya kesenian mamanda di ajang Koetai Tempo Doeloe ini dimaksudkan untuk membuat masyarakat Tenggarong lebih familiar dengan kesenian mamanda yang sudah cukup langka.


"Di Tenggarong tinggal satu kelompok mamanda yang masih bertahan yakni Mamanda Panji Berseri. Kami berharap agar kesenian ini tetap lestari," ujarnya.


Ditambahkan Sri Wahyuni, pihaknya berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari (YBTIL) yang akan merekonstruksi kesenian mamanda hingga menjadi sebuah dokumen tertulis.


"Kami berharap agar dokumen tertulis tentang mamanda tersebut dapat diteruskan ke sekolah-sekolah, sehingga bisa dielaborasi para siswa lewat teater sekolah masing-masing. Sehingga kesenian mamanda dapat tetap dilestarikan oleh generasi muda Kukar di masa mendatang," tuntasnya. (win)


Para pendukung acara dari kelompok Mamanda Panji Berseri foto bersama jajaran Disbudpar Kukar dan pengurus Yayasan Bhakti Total Bagi Indonesia Lestari
Photo: Agri

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Peringatan HUT Kota Tenggarong ke-240, Bupati Edi Damansyah dan Kerabat Kesultanan Kutai Ziarah ke Makam Aji Imbut
Bertabur Aneka Doorprize, Serunya Media Gathering PWI Kukar
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
Puncak Pelaksanaan Erau 2022 Ditandai Dengan Mengulur Naga dan Belimbur
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com