Apel Akbar Kamiskat Day Bupati Himbau PNS Tidak Ada Yang Golput Lagi Bupati Rita Widyasari memberikan arahan di hadapan para pejabat hingga pegawai di lingkungan Pemkab Kukar dalam apel akbar Kamiskat Day Photo: Humas Kukar/Zulkifli
Bupati Kukar Rita Widyasari menghimbau agar tidak ada lagi PNS yang golput pada Pemilu, Pilgub maupun Pilbup mendatang Photo: Humas Kukar/Zulkifli
|
KutaiKartanegara.com - 04/10/2013 17:28 WITA
Tingginya angka golongan putih (golput) di Kutai Kartanegara (Kukar) atau pemilih yang tidak menyalurkan hak suaranya pada Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Kaltim 2013 lalu mengundang keprihatinan tersendiri dari Bupati Rita Widyasari.
Berdasarkan hasil penghitungan suara Pilgub Kaltim oleh KPU Kukar beberapa waktu lalu, angka golput di Kukar mencapai 46,53% atau sebanyak 231.856 orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan banyak pula PNS yang golput.
Saat memimpin apel akbar Kamiskat Day di halaman Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Kamis (03/10) kemarin, Bupati Rita Widyasari menyoroti PNS di lingkungan Pemkab Kukar yang ikut golput pada Pilgub lalu.
Dari data yang dihimpun Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kukar, tercatat ada 549 PNS yang golput khusus untuk wilayah Kecamatan Tenggarong saja.
Sambil membacakan satu persatu pegawai dari SKPD yang golput, Rita meminta kepada yang bersangkutan untuk maju ke depan dan menanyakan alasan golput. "Silahkan maju yang merasa golput. Jujur itu perbuatan paling mulia di dunia. Angkat tangan, saya kasih hadiah," ujar Rita.
Rita pun menghimbau kepada seluruh PNS agar pada Pemilu mendatang, baik Pileg, Pilpres, Pilgub maupun Pilbup, tetap menyalurkan hak suaranya.
"Tidak boleh golput. Saya bisa cek siapa yang tidak mencoblos, BKD sudah mengecek ke KPU dan ternyata banyak PNS yang tidak hadir ke TPS dengan dibuktikan tidak adanya tanda tangan," kata Rita sambil kembali membacakan nama-nama PNS golput.
Misalnya ada Pemilihan Bupati, lanjut Rita, begitu dirinya ingin mengangkat PNS menjadi pejabat dan ternyata yang bersangkutan tidak memilih, dirinya merasa enggan untuk mengangkat jadi pejabat.
"Untuk itulah kembalilah ke jalan yang lurus. Dan agama mengharuskan untuk memilih dan diperintahkan oleh Pemerintah, itu bentuk ibadah kita," ujarnya.
Kembali dicontohkan Rita, jika memang tidak memiliki undangan sebagai pemilih, mulai sekarang bisa diurus. Dan kalaupun sakit, bisa lapor. "Bapak saya juga sakit, tapi beliau hadir ke TPS untuk memilih," ujarnya.
Kemudian jika tidak suka dengan calon yang bersangkutan, Rita tetap meminta untuk memilih calon lain sesuai hati nurani masing-masing. "Yang jelas saya tekankan disini adalah sebagai abdi negara, tugas kita wajib datang ke TPS dan absen, masalah mau coblos siapa itu hak asasi masing-masing," tegasnya.
Rita berharap agar himbauannya kepada PNS ini dapat menekan angka golput yang tinggi di Kukar. "Sekali lagi saya tegaskan, ke depan tidak ada lagi PNS yang golput. Dan saya berharap angka golput dapat kita tekan serendah-rendahnya dan ini bukti demokrasi berjalan di Indonesia," pungkasnya. (irw)
|