Gedung DPRD Kukar Diancam Bom Para pegawai serta Anggota DPRD Kukar menunggu di luar gedung ketika petugas kepolisian melaksanakan tugasnya Photo: Agri
Setiap sudut ruang diperiksa secara cermat oleh petugas Polres Kukar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 06/05/2008 19:09 WITA
Gara-gara adanya ancaman bom yang akan meledak di gedung DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), seluruh pegawai maupun para anggota dewan tadi siang disuruh meninggalkan ruangan oleh petugas Polres Kukar.
Kepanikan pun sempat terjadi ketika para pegawai menyadari bahwa mereka diminta keluar karena ada bom di gedung wakil rakyat itu. Para pegawai pun berlarian ke arah pintu yang ada di bagian depan, belakang dan samping.
Mereka kemudian menanti di luar gedung sambil duduk-duduk di halaman maupun di sekitar lapangan parkir gedung DPRD Kukar. Sementara puluhan personel Polres Kukar disebar ke seluruh ruangan untuk mencari benda yang dicurigai sebagai bom.
Tak kurang dari 75 personel Polres Kukar diterjunkan untuk menyisir seluruh sudut ruang maupun halaman gedung Sekretariat DPRD Kukar.
Tak kurang dari 75 personel Polres Kukar dikerahkan untuk mencari benda yang dicurigai sebagai bom Photo: Agri | | |
Ruang Sidang Utama yang berada di bagian belakang pun tak luput dari penyisiran petugas kepolisian. Setelah hampir 45 menit melakukan pencarian, hasilnya ternyata nihil. Petugas Polres Kukar tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Wakapolres Kukar Gede Yusa yang turun langsung ke DPRD Kukar kemudian mengumumkan melalui pengeras suara bahwa gedung DPRD Kukar dalam keadaan aman. "Kepada seluruh pegawai, silakan untuk kembali masuk ruangan dan melanjutkan pekerjaan," ujarnya.
Akibat dari isu bom yang akan meledak di DPRD Kukar pada pukul 11.00 WITA ini, seluruh aktivitas di gedung dewan tersebut terhenti hingga lebih dari 1 jam. Bahkan rapat yang dipimpin Anggota DPRD Mus Mulyadi dengan masyarakat yang membahas soal sengketa tanah terpaksa ditunda hingga besok siang.
"Tadi rapat di Ruang Panmus baru dimulai sekitar pukul 11.00 WITA. Tapi karena isu bom, kami terpaksa menghentikan rapat tersebut karena diminta segera meninggalkan ruangan. Rapat membahas sengketa lahan ini akan dilanjutkan besok pukul 10.00 WITA," ujar Mus Mulyadi.
Wakapolres Kukar Gede Yusa (kanan) mengumumkan keadaan aman Photo: Agri | | |
Sementara beberapa pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD Kukar, khususnya para karyawati, tampak shock atas isu bom tersebut. Mereka kuatir jika isu bom itu benar-benar terjadi. "Kalau begini saya jadi takut masuk ke kantor," ujar salah seorang karyawati sambil duduk-duduk di teras gedung.
Informasi adanya bom ini beredar di kalangan wartawan lewat SMS dari nomor tak dikenal. Kuatir jika ancaman bom itu benar terjadi, salah seorang wartawan harian kemudian meneruskan SMS tersebut kepada pihak kepolisian.
Laporan tersebut langsung ditanggapi serius oleh pihak Polres Kukar dengan mengirimkan 75 petugasnya untuk memeriksa seluruh ruangan serta halaman di sekitar gedung wakil rakyat itu. "Sekecil apapun informasi yang kami terima, akan kami tindaklanjuti," ujar Wakapolres Gede Yusa.
Menurut Gede Yusa, pihaknya akan melacak nomor ponsel yang digunakan untuk menyebar teror bom tersebut. "Nanti kita serahkan kepada tim teknis untuk melacak nomor itu," demikian katanya. (win)
|