DPRD Kukar Hearing Dengan PLN
Suasana rapat dengar pendapat antara DPRD Kukar dengan PLN yang dihadiri dinas/instansi terkait serta perwakilan pengunjukrasa Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 01/11/2007 21:55 WITA
Sorotan terhadap kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belakangan kerap melakukan pemadaman listrik mendominasi acara hearing atau rapat dengar pendapat antara DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dengan PLN dan PDAM Tirta Mahakam tadi siang.
Dalam hearing yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPRD Kukar HM Irkham tersebut, baik anggota dewan, pejabat Pemkab Kukar, aktivis mahasiswa maupun perwakilan masyarakat, silih berganti menyampaikan keluh kesah dan saran untuk mengatasi permasalahan kelistrikan di Kukar yang sering byar-pet.
Pihak PLN yang diwakili Kepala PLN Ranting Tenggarong Budiyana serta Asisten Manajer Komersial & Pemasaran PLN Cabang Samarinda Soewarto pun secara bergantian memberikan penjelasan dan pengertian kepada semua pihak seputar permasalahan yang dihadapi PLN sendiri.
Diakui pimpinan PLN Tenggarong, Budiyana, pasokan listrik untuk Sektor Mahakam yang terdiri dari wilayah Kukar, Samarinda dan Balikpapan, saat ini masih mengalami keterbatasan yakni hanya mampu memproduksi listrik sebesar 165 Mega Watt (MW). "Sedang beban puncak dari ketiga wilayah tesebut mencapai 195 MW, sehingga ada defisit sebesar 30 MW," ujarnya.
Lantaran kekurangan daya itulah, lanjut Budiyana, PLN akhirnya mengambil kebijakan untuk memadamkan listrik secara bergiliran di wilayah Kukar, Samarinda dan Balikpapan.
Kepala PT PLN Ranting Tenggarong, Budiyana, saat memberikan penjelasan mengenai permasalahan kelistrikan yang dihadapi PLN Photo: Agri | | |
Dan terkait aspirasi masyarakat yang memprotes pemadaman listrik tersebut, PLN kemudian mencoba mencari solusi lain. Akhirnya PLN mengambil kebijakan lagi untuk tidak melakukan pemadaman listrik rumah tangga sejak 30 Oktober lalu.
Sebagai gantinya, PLN melakukan pemadaman terhadap lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di ketiga wilayah yang masuk dalam PLN Sektor Mahakam. "Sehingga mohon maaf jika jalan-jalan di kota Tenggarong jadi gelap gulita," katanya.
Menurut Budiyana, PLN juga telah menyurati dinas/instansi pemerintahan maupun institusi swasta untuk melakukan penghematan dengan cara memadamkan lampu penerang baliho atau reklame.
Sementara ditambahkan Soewardi dari PLN Cabang Samarinda, selain mengalami defisit daya, juga terdapat kendala lain yang dihadapi PLN yang menyebabkan padamnya aliran listrik, seperti faktor alam dan masalah teknis lainnya.
Menurut Soewardi, kebijakan penghematan penggunaan listrik ini dibarengi pula dengan upaya untuk menambah pembangkit listrik baru yang salah satunya adalah bekerjasama dengan Perusda Kaltim. Pembangkit baru berkapasitas 2x25 MW itu akan beroperasi pada tahun 2008. "Jadi kami minta kepada masyarakat untuk dapat memaklumi dan bersabar. Insya Allah permasalahan listrik dapat teratasi pada tahun 2008," imbuhnya.
Dalam hearing tersebut sempat terjadi diskusi hangat mengenai ide untuk membangun sendiri sebuah pembangkit listrik di Kukar dengan memanfaatkan sumber daya alam melimpah di daerah ini seperti batubara.
Namun yang menjadi masalah adalah belum adanya payung hukum yang jelas soal investasi di bidang energi, masalah interkoneksi listrik di Kaltim, hingga masalah bersedia atau tidaknya PLN terhadap rencana itu. (win)
|