Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Pengelolaan Lingkungan a la Keraton Kalimantan

Suasana Seminar Peranan Keraton se-Kalimantan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di lantai dasar Kedaton Kutai Kartanegara tadi siang
Suasana Seminar Peranan Keraton se-Kalimantan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di lantai dasar Kedaton Kutai Kartanegara tadi siang
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 28/06/2007 22:02 WITA
Banyak kearifan lokal yang patut diteladani dari pihak Keraton dalam pengelolaan lingkungan di masa lalu. Hal tersebut terungkap dalam Seminar Peranan Keraton se-Kalimantan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berlangsung di Kedaton Kutai Kartanegara, Tenggarong, tadi siang.


Seperti dipaparkan H Adji Pangeran Ario Prodjo dari Keraton Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan materi bertajuk Permasalahan dan Kearifan Tradisional dalam Mengelola Lingkungan.


Dikatakannya, nenek moyang kita sangat arif dalam menjaga dan memperlakukan lingkungan agar dapat dinimati secara turun temurun. Keserasian manusia dan alam ini tertuang pada semboyan, Tuah Himba Untung Langgong.


"Artinya jika kita memelihara alam berikut potensinya (Tuah Himba) dengan baik, akan memberi manfaat (Untung) secara lestari (Langgong)," ujarnya.


Kearifan lokal lainnya kata AP Ario Prodjo adalah larangan dari Sultan Kutai bagi nelayan untuk tidak membunuh pesut dan menangkap ikan di kawasan reservat serta menebang pohon enau bagi petani.


Kemudian penetapan kawasan hutan lindung margasatwa di Bontang dan hutan lindung di Kersiq Luwai, Melak, Kutai Barat. "Menunjukkan betapa Sultan menjadikan lingkungan hidup sebagai basis pengambilan kebijakan," katanya.


Sementara Dr Ir Ratu Kenanga Arini MSc dari Keraton Amantubillah Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), memaparkan makalah bertajuk Reposisi dan Revitalisasi Keraton sebagai Stakeholder dalam Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan.


Dikatakannya, kelestatrian alam tidak akan terjaga tanpa didahului proses optimalisasi kondisi lingkungan hidup sosial-budaya. Menurutnya dalam konteks pelestarian lingkungan, manusia selain sebagai agen utama juga dominan dalam mewarnai lingkungannya.


"Oleh karenanya, raja sebagai figur panutan dapat menjadi agen utama dalam keterlibatannya menjaga lingkungan hidup," ungkap Ratu Kenanga yang menjadi satu-satunya pemateri wanita dalam seminar tersebut.


Sementara Gusti Kamboja dari Keraton Tanjung Pura Matan, Ketapang (Kalbar), dalam makalahnya yang berjudul Warisan Keraton Dalam Budaya Masyarakat Pesisir Kalbar mengatakan, sosio-budaya perairan (Pesisir, laut dan sungai-red) sangat dominan di wilayahnya.


"Hal itu ditandai dengan penemuan berbagai jenis alat tangkap ikan. Didukung kebiasaan turun temurun raja-raja Matan Tanjung Pura di antaranya Sultan Muhammad Kamaluddin bergelar Penembahan Tiangtiga yang acap melaut dan terkenal di kawasan laut Asia Tenggara di akhir abad XIV," katanya.


Ditambahkannya, salah satu tradisi budaya air yang dikekalkan masyarakat nelayannya adalah adat Bebuang disamping tradisi Cuci Naga di Keraton, adat Anjung di Sambas, Robok-Robok di Mempawah, Tumpak Negeri di Landak dan Menyapat Kampung di Ketapang. "Semua tradisi ini melambangkan upaya menjaga keseimbangan alam agar tetap mampu memberikan yang terbaik bagi kehidupan," katanya. (win/nop)



Berita Terkait:
Diikuti 6 Keraton se-Kalimantan: Seminar Lingkungan Hidup Digelar di Kedaton Koetai Kartanegara (28/06/2007)

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Bambang Arwanto Dikukuhkan Sebagai Pjs Bupati Kukar
Tiga Paslon Peserta Pilkada Kukar 2024 Lakukan Pencabutan Nomor Urut
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Prosesi Mengulur Naga dan Belimbur Warnai Kemeriahan Erau 2024
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com