Tujuh Kecamatan Dilanda Banjir Terparah Kukar Nyatakan Status Darurat Luapan air sungai Mahakam telah merendam ribuan rumah warga denganketinggian antara 1-3 meter Photo: Humas Kukar/Nor Ida
KutaiKartanegara.com - 22/05/2007 20:22 WITA
Kondisi musibah banjir musiman yang terjadi di Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya ditetapkan menjadi status darurat. Pasalnya, banjir musiman yang cukup parah tahun ini telah merendam ribuan rumah warga, bahkan memaksa ratusan warga di pedalaman untuk mengungsi ke dataran yang lebih tinggi.
Penetapan status darurat ini diputuskan dalam rapat koordinasi di Ruang Panmus DPRD Kukar, Tenggarong, tadi pagi, yang melibatkan jajaran Pemkab Kukar dengan pihak legislatif.
Jajaran Pemkab Kukar sendiri dipimpin langsung oleh Sekretaris Kabupaten Kukar HM Husni Thamrin didampingi beberapa kepala dinas/instansi terkait.
Sementara dari pihak legislatif dipimpin oleh Joice Lidya selaku Pimpinan Sementara DPRD Kukar didampingi Ketua DPRD Terpilih, Rahmat Santoso, beserta anggota dewan lainnya.
Menurut Joice Lidya, rakor ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi terakhir penanganan musibah banjir di 7 kecamatan yang paling parah direndam banjir musiman tahun ini. "Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang," ujarnya.
Sejumlah warga desa Puan Cepak, Kecamatan Muara Kaman, yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi dan mendirikan pemondokan sementara Photo: Nasir | | |
Sementara dikatakan Sekkab HM Husni Thamrin, banjir paling parah telah merendam 62 desa dari 7 kecamatan di wilayah pedalaman Kukar.
Masing-masing adalah Kecamatan Kota Bangun (8 desa), Muara Wis (3 desa), Kenohan (4 desa), Muara Muntai (10 desa), Kembang janggut (11 desa), Muara Kaman (15 desa) dan Sebulu (9 desa).
"Ketinggian banjir di 7 kecamatan tersebut antara 1-3 meter. Sehingga merendam ribuan rumah milik 27.713 Kepala Keluarga (KK) atau 108.904 jiwa. Sebagian warga bahkan sudah mengungsi ke daerah-daerah yang lebih tinggi," kata Husni Thamrin.
Menurut Thamrin, Pemkab Kukar telah memberikan sejumlah bantuan berupa paket obat-obatan, mie instan dan 1 ton beras. Bahkan Pemkab Kukar juga telah menyerahkan ratusan terpal untuk membuat pondok-pondok pengungsian warga di 3 kecamatan yakni Muara Muntai, Muara Kaman dan Sebulu.
Ditambahkan Thamrin, Pemkab Kukar masih akan memberikan bantuan berupa paket sembako, kemudian melakukan pengobatan keliling oleh tim Dinas Kesehatan bersama Puskesmas setempat, serta bantuan peralatan untuk evakuasi.
"Hingga saat ini, warga yang tertimpa musibah di 7 kecamatan masih sangat membutuhkan bantuan berupa beras, mie instan, minyak goreng, air mineral, pakaian dan selimut, obat-obatan, serta terpal dan paku untuk membuat pondok-pondok sementara," ujar Thamrin.
Sementara Anggota DPRD Kukar HM Yusuf AS meminta agar kebutuhan warga diinventarisir lagi agar bantuan yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan. "Warga yang tertimpa musibah harus didata lagi, jangan sampai ada yang ketinggalan," pintanya. (win)
|