Banjir Makin Parah, Warga Kecamatan Muara Kaman Mengungsi
Warga Desa Puan Cepak terpaksa mendirikan tenda-tenda darurat di dataran yang lebih tinggi Photo: Nasir
|
KutaiKartanegara.com - 21/05/2007 23:45 WITA
Ratusan Kepala Keluarga (KK) di wilayah Kecamatan Muara Kaman terpaksa mengungsi lantaran banjir akibat luapan sungai Mahakam semakin parah, dan merendam rumah warga di kecamatan yang memang menjadi kawasan langganan banjir musiman tersebut.
Dari 19 desa yang ada di Muara Kaman, 15 desa terendam banjir yang sangat parah hingga menenggelamkan rumah warga, terutama yang berada di bantaran sungai Mahakam. Diperkirakan ada sekitar 20 ribu jiwa warga yang menghuni di 15 desa yang tenggelam tersebut.
Beberapa desa yang paling parah terendam banjir di antaranya adalah Desa Muara Kaman Ilir, Muara Kaman Ulu dan Desa Puan Cepak. Warga dari ketiga desa tersebut telah mengungsi ke bukit-bukit atau dataran yang lebih tinggi dan mendirikan tenda-tenda darurat.
Di kejauhan, sebagian rumah warga Desa Puan Cepak terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi Photo: Nasir | | |
Menurut Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Muara Kaman Izhar Noor SE, warga Muara Kaman Ilir yang mengungsi ke Kampung Tebalai berjumlah 20 KK dan ke Bukit Martapura sekitar 10 KK. Sementara warga Desa Muara Kaman Ulu, mengungsi ke bangunan sekolah sekitar 10 KK lebih.
Sementara dari desa Puan Cepak dikabarkan bahwa dari 183 KK yang menghuni desa tersebut, 170 KK telah mengungsi ke 4 titik yang berada di dataran tinggi terdekat.
Pemkab Kukar melalui Asisten I H Adji Ridwan Sya'ranie telah menyerahkan bantuan Pemkab Kukar kepada pemerintah Kecamatan Muara Kaman, Minggu (20/05) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Adji Ridwan bersama rombongannya sempat meninjau ke lokasi pengungsian. Di Kampung Tebalai maupun di Bukit Martapura, puluhan pengungsi tinggal di sejumlah pondok darurat.
"Pantas saja tadi pihak kecamatan mohon dibantu ratusan terpal, karena memang diperlukan warga untuk membuat pondok darurat, sebagai tempat tinggal sementara mengungsi," ucap Aji Ridwan, begitu melihat kondisi warga di pengungsian tersebut.
Menurut sejumlah warga, sebenarnya mereka sudah beberapa malam tinggal di daratan yang terletak di seberang desanya. Hanya saja, kondisi tersebut baru dilaporkan ke kecamatan kemarin pagi. Selanjutnya pihak kecamatan melakukan koordinasi ke Kesbang Linmas serta diteruskan ke pejabat berwenang.
Selain menyampaikan bantuan, jajaran Kesbang Limnas kemarin juga sempat melakukan pendataan, terkait jumlah pengungsi maupun kebutuhan mereka. Sejauh ini, bantuan yang kemarin baru diserahkan berupa 3 ton beras, 100 dos mi instan serta 250 lembar tenda plastik atau terpal. (win)
|