Bupati Kukar Buka Seminar dan Silaturahmi Ramadhan Asmaul Husna Suasana kegiatan Seminar dan Silaturahmi Ramadhan Asmaul Husna di Puri Agung, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, tadi siang Photo: Joe
Bupati Kukar H Syaukani HR menyerahkan bantuan Al Qur'an berhuruf Braille kepada pengurus Qori/Qoriah Tuna Netra Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 08/10/2006 20:49 WITA
Dalam rangka menyemarakkan bulan suci Ramadhan serta memperingati hari jadi kota Tenggarong ke-224, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hari ini menggelar kegiatan Seminar dan Silaturahmi Ramadhan Asmaul Husna yang berlangsung selama sehari bertempat di Puri Agung, Hotel Sahid Jaya, Jakarta.
Kegiatan yang dibuka oleh Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM ini diikuti sekitar 200 peserta yang sebagian besar merupakan kaum muslimin dan muslimat kota Jakarta dan sekitarnya. Sementara peserta dari daerah lain diantaranya berasal dari Medan, Makassar, Surabaya, Aceh dan Kaltim.
Acara pokok dari kegiatan sehari ini sendiri adalah pelatihan Super Memory Asma’ul Husna (SMASH) dengan menampilkan beberapa pembicara seperti Ketua PP Muhammadiyah Dr Din Syamsudin yang juga Sekretaris Umum MUI Pusat, Pakar Islam Prof Dr Komaroddin Hidayat dengan tema Mengapa Umat Islam Perlu Mengenal Asmaul Husna dan Pakar Ekonomi Syahriah Dr Muhammad Syafii Antonio dengan materi berjudul Etos Kerja Berdasarkan Semangat Asmaul Husna.
Bupati H Syaukani HR saat memberikan sambutannya Photo: Joe | | |
Bupati Kukar H Syaukani HR dalam sambutannya mengatakan, digelarnya kegiatan skala nasional ini merupakan kontribusi dari Pemkab Kukar agar umat muslim mampu mengaplikasikan asma (nama-red) Allah ke dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Ditambahkan Bupati Kukar, metode Asmaul Husna tidak sekedar mengucapkan nama dan sifat Allah dengan lisan, tetapi juga menghendaki pelakunya untuk memikirkan maknanya, merasakan kehadiran makna itu dalam kehidupannya dan menerapkanya dalam sikap serta tindakan sehari-hari.
"Metode ini apabila dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kontinyu, tentu akan dapat mentransformasikan akhlak manusia dari al akhlak al mazmumah (akhlak buruk) menjadi al akhlak al karimah (akhlak mulia)," katanya.
Sementara dikatakan Dr Din Syamsuddin, nama-nama Allah bukan lah mantra tetapi sebuah arah spritual yang jelas, yang menuntun setiap orang mencapai keadaan yang tertinggi. Namun diakuinya banyak juga orang yang hanya menjadikan Asmaul Husna sebagai mantra, sehingga tidak tercapai potensi kedalaman jiwanya.
Dr Din Syamsuddin selaku keynote speaker menerima cenderamata dari Bupati H Syaukani HR Photo: Joe | | |
"Jika demikian, ia hanya terbatas pada tulisan sebuah nama dan suara yang hanya memberikan efek yang terbatas kepada mengheningkan pikiran atau menurunkan frekwensi gelombang otak. Efeknya hampir sama dengan efek yang dirasakan oleh orang yang sedang menonton opera. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman (ma’rifah) Asmaul Husna," demikan katanya.
Kegiatan Seminar dan Silaturahmi Ramadhan Asmaul Husna juga ditandai dengan penyerahan bantuan 100 buah Kitab Suci Al Qur'an berhuruf Braille dari Bupati Kukar kepada salah seorang pengurus Persatuan Qori/Qoriah Tuna Netra Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kukar juga menyerahkan cenderamata kepada para pemateri.
Tampak hadir dalam kegiatan ini diantaranya adalah pimpinan dan anggota DPRD Kukar, Wabup Kukar Drs H Samsuri Aspar MM, serta para mantan pejabat tinggi negara baik di kalangan sipil dan militer yang bermukim di Jakarta.
Kegiatan yang diakhiri dengan buka puasa bersama ini dimeriahkan pula dengan pentas hiburan bernuasa Islam diantaranya fashion show busana muslim, puitisasi oleh Ratih Sanggarwati, dan lagu-lagu Islami oleh Sam Bimbo. (joe)
|