Donald Tick: Atmosfer Kota Tenggarong Sangat Menyenangkan dan Bersahabat
Donald P Tick (kiri) saat bertemu Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II tahun 2003 Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 30/09/2006 23:17 WITA
Kota Raja Tenggarong kini telah berusia hampir dua seperempat abad. Banyak kesan dan harapan bertumpu pada ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara ini. Salah satunya adalah dari seorang warga negara Belanda yang memberikan komentarnya kepada KutaiKartanegara.com sehubungan hari jadi kota Tenggarong ke-224 yang jatuh pada tanggal 28 September.
Dia adalah Donald Pietro Tick, warga negeri Kincir Angin yang telah 5 kali berkunjung ke Tenggarong. Menurut DP Tick, kota Tenggarong telah memberikan kesan yang sangat mendalam bagi dirinya, terutama karena atmosfernya yang terasa begitu bersahabat dan sangat menyenangkan serta penduduknya yang ramah.
Dikatakannya, para penulis mancanegara di masa lalu telah menulis mengenai banyak hal menarik untuk dilihat di Tenggarong. Dan atmosfer yang bersahabat seperti diungkapkan para penulis tersebut, lanjut DP Tick, tidak berubah hingga saat ini.
"Tenggarong merupakan kota yang sangat bersih, menyenangkan untuk berjalan-jalan, tidak bising, menyimpan banyak kekayaan tersembunyi, memiliki fasiltas yang cukup lengkap bagi wisatawan asing/modern, dan masih memiliki kebudayaan asli yang masih bertahan hingga saat ini," ujar DP Tick melalui e-mailnya.
Kepala Pusat Dokumentasi Kerajaan di Indonesia (PUSAKA) ini juga memuji Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM yang memiliki komitmen kuat untuk menjadikan kota Tenggarong sebagai kota wisata dan budaya.
"Hal tersebut terbukti dari dihidupkannya kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, pembangunan Kedaton bagi Sultan Kutai, serta ditunjang dengan pengembangan pusat rekreasi Pulau Kumala dan pembangunan fasilitas penunjang wisata lainnya seperti hotel," ujarnya.
Ditambahkan DP Tick, sangat baik Bupati H Syaukani HR sangat berhati-hati dalam merubah atmosfer Tenggarong. Diakuinya bahwa daerah kaya seperti Tenggarong yang sama halnya dengan Brunei ingin membuat dirinya baru, cantik dan menarik.
"Tapi saya berharap agar Tenggarong tidak terlalu banyak menempatkan bangunan-bangunan modern dan sejenisnya di pusat kota yang dapat menyebabkan keaslian kota menjadi susah didapatkan. Akibatnya kota akan menjadi seperti Kuwait kedua yang mana kebudayaan aslinya telah susah diperoleh," ungkapnya.
Di bagian akhir e-mailnya, DP Tick menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-224 untuk kota Tenggarong, khususnya kepada Bupati Kukar H Syaukani HR, Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II dan seluruh masyarakat Tenggarong. (win)
|