Bisnis Air Minum Dalam Kemasan Masih Pasang Surut
KutaiKartanegara.com - 26/09/2006 17:51 WITA
Salah satu strategi yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahakam Kutai Kartanegara (Kukar) untuk meningkatkan laba perusahaan adalah dengan mengeluarkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Namun bisnis memproduksi AMDK dengan merk Tuah Bumi ini ternyata mengalami pasang surut dalam pengembangannya.
Diakui Kepala AMDK PDAM Kukar, Zulkifli SE, pasang surut dalam pengembangan bisnis air minum ini, terutama pada sisi perolehan laba, disebabkan oleh dua hal yaitu modal yang pas-pasan dan besarnya ongkos produksi.
Dikatakan Zulkifli, mahalnya biaya produksi karena seluruh bahan non air baku, seperti gelas kemasan plastik dan kardusnya didatangkan dari Surabaya. "Sehingga biaya produksi menjadi mahal dan tidak kompetitif dengan kompetitor yang marak di pasaran saat ini," ujarnya.
Kelemahan lain menurutnya yaitu selain kurangnya promosi juga tidak memiliki strategi pemasaran yang baik. Sekarang ini, yang mengkonsumsi produk kami hanya terbatas dari kalangan menengah saja, padahal kalangan menengah kebawah pasarnya masih luas dan potensial.
Zulkifli berjanji ke depan akan membenahi bisnis AMDK PDAM TM Kukar. Pertama menurutnya yang perlu dibenahi adalah mengurus sertifikat kualitas produksi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). "Dengan sertifikat produk ini dapat dipasarkan ke segenap penjuru tanah air, bahkan bisa diekspor ke mancanegara," tandasnya.
Kemudian upaya menambah modal, paling tidak modal yang harus disetor sekitar Rp 10 milyar. Untuk modal ini Pemkab Kukar siap memberikannya setelah disahkannya Peraturan Daerah (Perda) penyertaan modal untuk PDAM Tirta Mahakam Kukar sebesar Rp 10 Milyar per tahun. (ian)
|