BOM dan HMI Unjuk Rasa, Penegakan Supremasi Hukum Masih Jauh dari Harapan
KutaiKartanegara.com - 06/09/2006 22:47 WITA
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Oposisi Murni (BOM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) tadi siang melakukan aksi unjukrasa di Tenggarong.
Dengan mengambil tempat di bundaran jembatan Aji Imbut (Jembatan Bongkok-red) Tenggarong, para aktivis dari kedua organisasi ini dalam aksinya hanya melakukan orasi sambil membawa poster dan bendera serta membagi-bagikan selebaran kepada warga yang melintas.
Dikatakan Koordinator BOM Efri Novianto, Pemkab Kukar yang konsen membasmi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan penegakkan supremasi hukum ternyata masih jauh dari harapan. "Buktinya masih banyak aparatnya terindikasi KKN namun kebal hukum," katanya.
Ditambahkan Efri, indikasi korupsi ini telah mereka dapatkan di lapangan dan sudah disampaikan kepada pihak terkait, namun ternyata tidak ada tindaklanjut. "Wajar jika di Kukar ini banyak masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan kendati Sumber Daya Alam-nya berlimpah," tegasnya.
Sementara Ketua HMI Komisariat Fisipol Unikarta Kamal Harpa dalam orasinya mengatakan, dampak buruk dari tindakan KKN adalah pembodohan secara besar-besaran kepada rakyat. Terbukti di pedalaman Kukar masih ditemukan gedung sekolah yang tidak layak pakai.
"Jelas ini sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Bagaimana mau meningkatkan kualitas SDM di Kukar jika dinding dan atap sekolah bolong-bolong," ujarnya.
Kemudian baik Efri Novianto dari LSM BOM Kukar maupun Kamal Harpa dari HMI Fisipol memberikan jalan keluar mengatasi tindak KKN yang terjadi di Kukar. Menurut mereka berdua, sebaiknya penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dievaluasi secara rutin, agar ditemukan anggaran proyek mana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dalam penggunaannya. (ian)
|