Musrenbang Tetapkan 378 Proyek Tahun 2007
Kepala Bappeda Kukar Drs Fathan Junaidi (kiri) saat menutup kegiatan Musrenbang Pemkab Kukar Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 03/08/2006 20:48 WITA
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2006 Kutai Kartanegara (Kukar) menetapkan prioritas pembangunan pada tahun 2007 mendatang sebanyak 378 proyek.
Penetapan jumlah proyek prioritas ini disampaikan pada penutupan Musrenbang Kukar yang berlangsung Rabu (02/08) sore di Ruang Serba Guna, Kantor Bupati Kukar, Tenggarong.
Sebelumnya peserta Musrenbang yang terdiri dari para camat hingga kepala dinas/instansi serta organisasi sosial kemasyarakatan se-Kukar mengusulkan sebanyak 2.102 proyek. Namun setelah melalui pembahasan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), akhirnya terpangkas hingga menjadi 378 proyek.
Menurut Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar Drs Fathan Junaidi MM, dari 378 proyek yang dinilai sangat prioritas untuk dikerjakan pada tahun 2007 mendatang akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,9 trilyun lebih dari seluruh anggaran yang direncanakan selama tahun 2007 mendatang yaitu sebesar Rp 3,62 trilyun.
Suasana penutupan Musrenbang Pemkab Kukar 2006 di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar Photo: Agri | | |
Ditambahkannya, ke 378 proyek itu terbagi dalam 3 strategi anggaran yaitu anggaran untuk peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan publik. Kemudian anggaran untuk memacu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, serta strategi anggaran ketiga adalah untuk meningkatkan pembangunan teritorial.
Menyinggung tentang pelaksanaan Musrenbang 2006 ini menurutnya sangat berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya yaitu lebih mendahulukan asumsi-asumsi perhitungan anggarannya, baru kemudian disesuaikan dengan proyek apa yang diperlukan. "Kalau dahulu diawali dengan membahas jumlah dan proyek apa yang dimaui baru kemudian dananya, kini tidak lagi," kata Fathan didampingi Sekretaris Bappeda Kukar Ir Totok Heru Subroto MSi.
Hal lain yang berbeda katanya adalah peserta Musrenbang harus ikut terlibat dalam setiap pembahasan bidang strategi 1 hingga 3 yang bersifat pleno. "Sedang yang lalu-lalu itu dibahas masing-masing bidang per strategi sehingga di antara bidang hanya memahami bidangnya saja," katanya.
Tujuannya agar anggaran yang disusun nanti benar-benar sesuai prioritas dan aspirasi, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. "Jadi peluang untuk melakukan proyek siluman alias fiktif dijamin tidak ada lagi," tegasnya. (win/joe)
|