Disdik Kukar Terapkan Validasi Data Sekolah
KutaiKartanegara.com - 29/07/2006 23:29 WITA
Guna mendukung komitmen Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar akan menerapkan program Validasi Data di setiap tingkatan sekolah di seluruh wilayah Kukar.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kukar Drs HM Idrus SY MSi, program ini berguna untuk memperkecil terjadinya penggelembungan dana (Mark Up) baik dana insentif bagi guru termasuk pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Uniknya, dalam merealisasikan program ini, pihak Disdik Kukar melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong serta organisasi Ekstra Kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tenggarong.
"Program validasi ini mempunyai tujuan yang mulia yaitu bagaimana upaya memperkecil penggelembungan dana dari tiap sekolah yang ada di seluruh kecamatan di Kukar. Sehingga bantuan pemerintah benar-benar tepat sasaran sekaligus mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih," katanya.
Dicontohkannya, berdasarkan data yang dimiliki Disdik Kukar, setiap sekolah baik jumlah siswa dan guru ternyata tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. "Dilaporkan sekolah A memiliki 12 orang guru ternyata hanya ada 10 guru aktif, sedang dua guru lainnya tidak jelas alias fiktif," katanya.
Begitu pula dengan jumlah siswa, dilaporkan terdapat 30 siswa ternyata hanya 20 siswa saja. "Selisih jumlah siswa ini nantinya akan berpengaruh terhadap besaran dana BOS," katanya.
Jika setiap penyelenggara sekolah melakukan hal yang kurang mendidik ini terus dibiarkan, maka dana yang salah arah ini akan terakumulasi sangat signifikan jumlahnya. "Padahal dana di sektor pendidikan masih sangat banyak yang dibutuhkan dan perlu dibiayai lagi," jelas Idrus.
Menyinggung tentang operasional program ini di lapangan, menurut Idrus sepenuhnya akan dilakukan para mahasiswa dan organisasinya. Untuk tahap pertama, Disdik Kukar akan merekrut sekitar 40 tenaga mahasiswa Unikarta Tenggarong dan organisasinya.
Tugasnya untuk memvalidasi data dengan mendatangi setiap sekolah yang tersebar di 18 kecamatan-se Kukar. "Jumlahnya kurang lebih 800 unit sekolah mulai SD hingga SLTA," katanya.
Dikatakan, saat melakukan validasi di setiap sekolah tim ini terdiri dari 4 orang mahasiswa dengan didampingi Pengawas Sekolah (PS). "Jika seandainya para PS Kecamatan tidak mau mendampingi mahasiswa, akan saya tindak. Karena hal ini sama saja dengan tidak mendukung program Gerbang Dayaku Tahap II yang salah satu sasarannya adalah membasmi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)," demikian tegasnya. (ian)
|