Bupati Kukar Tandatangani MoU Bidang Kesehatan dengan 3 Perguruan Tinggi
Bupati Kukar H Syaukani saat menandatangani MoU tentang Manajemen Pelayanan Kesehatan di Kukar dengan Rektor Unhas Prof Idrus A Paturusi Photo: Humas Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 28/07/2006 20:34 WITA
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang merupakan salah satu sektor unggulan dalam program Gerbang Dayaku Tahap II terus diupayakan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) dalam berbagai bentuk.
Salah satu implementasinya adalah di bidang kesehatan yang realisasinya dilakukan dengan kerjasama melalui tiga buah nota kesepakatan (MoU) yang penandatanganannya dilakukan tadi siang di Hotel Singgasana Tangga Arung, Tenggarong.
Ketiga MoU yang ditandatangani Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM dengan ketiga mitranya itu masing-masing adalah kerjasama Pemkab Kukar dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Politeknik Kesehatan (Polkes) Samarinda.
Penandatanganan MoU yang dilakukan Bupati Kukar dengan Rektor Unhas Makassar Prof Dr dr Idrus A Paturusi terkait dengan kerjasama peningkatan manajemen pelayanan kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan di Kukar.
Kemudian dengan pihak FK-UGM Yogyakarta melalui Dekannya Prof Dr Hardyanto Soebono SpKK tentang pemberian bantuan pendidikan dan latihan (Diklat) dari FK-UGM bagi tenaga medis, paramedis dan tenaga administrasi di Dinas Kesehatan, RSUD dan Puskesmas se-Kukar.
Bupati Kukar H Syaukani HR menandatangani MoU tentang Diklat Tenaga Kesehatan se-Kukar dengan Dekan FK UGM Prof Hardyanto Soebono (kanan) Photo: Humas Kukar | | |
Sedangkan MoU ketiga yaitu kerjasama Pemkab Kukar dengan Polkes Samarinda tentang penyelenggaraan program khusus Diploma III Keperawatan bagi tenaga perawat lulusan Sekolah Perawat Kesehatan(SPK) yang bertugas di Puskesmas se-Kukar.
Penandatanganan MoU dengan Polkes Samarinda dilakukan antara Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr H Abdurachman dengan Direktur Polkes Samarinda H Darmansyah AF SKp MPHM.
Turut menyaksikan penandatanganan MoU bidang Kesehatan ini diantaranya adalah Wakil Ketua DPRD Kukar Ir HM Yusuf AS MM, pejabat Muspida, para kepala dinas/instansi serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Bupati Kukar H Syaukani HR menilai, momen penandatanganan ketiga MoU bidang kesehatan ini sangat penting dan strategis sebagai langkah mempercepat akselerasi peningkatan dan pengembangan mutu SDM di Kukar sekaligus dalam rangka mendukung program Kukar Sehat 2010.
Menurutnya, peningkatan maupun pengembangan mutu SDM di kalangan aparatur Kesehatan perlu dilakukan agar semakin profesionalis di bidangnya. "Imbasnya nanti ada pada pelayanan kesehatan yang semakin prima kepada masyarakat," katanya.
Disaksikan Bupati Kukar H Syaukani HR, Direktur Polkes Samarinda H Darmansyah (tengah) saat menandatangani MoU Program Khusus D-3 Keperawatan di Kukar bersama Kepala Dinkes Kukar dr H Abdurachman Photo: Humas Kukar | | |
Bupati H Syaukani HR berharap agar semua pihak terkait dalam MoU dapat melakukan kerja keras sehingga di waktu mendatang Kukar benar-benar menghasilkan SDM-SDM yang bermutu.
Sementara Rektor Unhas Makassar Prof Idrus A Paturusi mengakui kebijakan Pemkab Kukar dalam upaya meningkatan mutu SDM sudah sangat tepat. OLeh karena itu, dia meminta agar masyarakat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Dikatakan pula bahwa program Kesehatan Pemkab Kukar sangat mendukung program Kesehatan Nasional yaitu Paradigma Sehat Indonesia (PSI) 2010. "Salah satu sasaran PSI 2010 itu adalah berangsur-angsur mengganti sebutan Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat," katanya.
Menyinggung tentang tenaga medis terutama dokter, menurutnya di Indonesia perbandingannya masih belum ideal yaitu 1 dokter melayani 4.000 masyarakat.
Ini disebabkan menghasilkan tenaga dokter itu mahal, sementara produk dokter melalui Fakultas Kedokteran di berbagai perguruan tinggi di Indonesia setiap tahunnya baru mencapai sekitar 5 ribu tenaga dokter baru.
Disamping itu pula, tenaga dokter lebih terkonsentrasi di wilayah perkotaan ketimbang pedesaan. "Dengan demikian pendidik dokter perlu lebih dipacu," katanya. (joe)
|