Paradigma Baru LPKK Sebagai Perekat Komunitas Seni Budaya
Ketua LPKK H Syamsul Khaidir (kiri) dan jajaran pengurus LPKK saat mendengarkan arahan langsung Bupati Kukar H Syaukani HR Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 22/07/2006 17:28 WITA
Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai (LPKK) sebagai kepanjangan tangan dari Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki fungsi untuk melakukan pembinaan dan pelestarian budaya untuk dikemas secara baik dan profesional sehingga layak dijual dan dipertontonkan kepada masyarakat banyak.
Dan sebagai ujung tombak dari tumbuh dan berkembangnya kebudayaan itu terletak pada komunitas seni budaya yang ada di Kukar seperti kelompok-kelompok musik, sanggar tari, teater, paguyuban masyarakat dan lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Ketua LPKK Drs H Syamsul Khaidir MMPd dihadapan Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM, para pejabat Muspida dan undangan lainnya pada acara pengukuhan pengurus LPKK di Ruang Serba Guna, Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Jum'at (21/07) kemarin.
Menurutnya, komunitas seni budaya di Kukar harus dibina dan dikembangkan secara terstruktur dan terpola dengan baik sehingga nantinya mereka sadar bahwa manfaat yang dirasakan bukan untuk kepentingan mereka sendiri.
Ketua LPKK H Syamsul Khaidir saat menyampaikan program kerja LPKK Photo: Agri | | |
"Tetapi lebih dari itu untuk kepentingan orang banyak seperti peningkatan ekonomi dan bidang lainnya," ujar Syamsul Khaidir yang juga pimpinan kelompok Bina Teater Kutai (Bintek) ini.
Ditambahkannya, fungsi dan peran LPKK sebagai perekat komunitas seni budaya sudah barang tentu memiliki makna yang sangat strategis dalam pembinaan budaya secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Program pelestarian dan pengembangan budaya di Kukar, lanjut Syamsul, diawali dari komitmen arus bawah masyarakat itu sendiri sebagai pemilik budaya yang sadar akan tingginya aset yang berharga tersebut dan tak akan lapuk ditelan kemajuan jaman.
Selain itu adalah komitmen pemerintah daerah baik eksekutif dan legislatif yang fokus untuk menjadikan Kukar sebagai daerah tujuan wisata. "Kukar sangat layak menjadi tempat tujuan wisata karena pada saat ini indikator yang sangat menentukan bagi mau tidaknya wisatawan untuk datang ke suatu daerah adalah keamanan, kenyamanan dan keaslian budaya itu sendiri," ujarnya.
Kemudian, komitmen masyarakat swasta dan elemen lainnya harus satu arah untuk bersama-sama melestarikan budaya Kutai yang ada. "Sehingga gaung atmosfer Kukar sebagai daerah wisata yang memiliki budaya yang asli dan unik menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder elemen masyarakat Kukar," demikian papar Syamsul Khaidir saat menyampaikan blue print LPKK guna menyukseskan program Gerbang Dayaku Tahap II. (win)
|