Pementasan Kelompok Sandiwara H Kisah Asmara Pada Sebuah Sel... Adegan akhir pementasan Sel ketika sang gadis meratapi kepergian kekasihnya didalam sel yang gelap dan kecil Photo: Agri
Adegan pertemuan gadis Haryati (Hizhatul Triyanti) dan pemuda Joko Malang (AS Robiyatul Hidayat) yang menghuni sebuah sel Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 05/03/2005 11:10 WITA
Gadis Haryati tampak histeris dan kebingungan saat seorang narapidana yang menjadi kekasihnya ditemukan sekarat akibat tertembak didalam sebuah sel yang gelap dan kecil. Jiwa sang kekasih, Joko Malang, akhirnya tak tertolong lagi sementara si gadis tengah berupaya mencari pertolongan.
Gadis Haryati pun menangis sejadinya ketika menjumpai para petugas penjara sedang mengeluarkan jasad Joko Malang. Sang gadis akhirnya hanya dapat meratapi kepergian sang kekasih didalam sel yang gelap dan semakin gelap itu, hingga hanya gulita dan keheningan yang menyelimuti.
Akibat kesalahpahaman, sang pemuda yang masih meringkuk didalam sel ditembak seorang pria Photo: Agri
Salah satu adegan pementasan Sel di Serapo LPKK Tenggarong, Jum Photo: Agri|
| | |
Ratusan penonton yang terhanyut dalam adegan tersebut secara serentak bersorak dan memberikan aplausnya kepada seluruh pendukung pementasan tunggal teater bertajuk Sel yang dimainkan Kelompok Sandiwara "H" (KS"H") Tenggarong garapan Sutradara Zairin Zain.
Aksi panggung para seniman teater KS"H" selama sekitar 1,5 jam ini mampu memukau dan memberikan hiburan tersendiri bagi ratusan penonton pecinta seni teater yang memadati Gedung Serapo LPKK H Zailani Idris, Jum'at (04/03) malam.
Usai pementasan karya penulis William Saroyan asal Amerika ini, para penonton pun menyalami satu per satu para pendukung pementasan Sel baik para pemain, tim artistik maupun tim produksi. Para awak KS"H" tampak ceria atas sambutan hangat yang diberikan penonton kepada mereka.
Menurut Hizhatul Triyanti yang memerankan tokoh gadis Haryati, pementasan Sel sebelumnya pernah mereka tampilkan pada Festival Seni Teater se-Kaltim tahun 2004 silam. "Dalam ajang tersebut, kami berhasil meraih gelar sebagai Penyaji Terbaik III. Dan baru kini dapat kami persembahkan bagi publik Tenggarong pecinta seni teater," demikian tutur Hizhatul Triyanti. (win)
|