Muskab VII Digelar, KH AW Syahranie Ketua MUI Kukar 2006-2011
Suasana Muskab VII MUI Kukar di Hotel Singgasana Tangga Arung Photo: Rian
|
KutaiKartanegara.com - 26/06/2006 01:19 WITA
Musyawarah Kabupaten (Muskab) VII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berlangsung selama dua hari dan berakhir Minggu (26/06) kemarin di Tenggarong akhirnya menetapkan KH Abdul Wahab Syahranie sebagai Ketua MUI Kukar masa bakti 2006-2011.
Muskab yang berlangsung tertib dan lancar sebelumnya dibuka oleh Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM, Sabtu (24/06) lalu di Mulawarman Ballroom, Hotel Singgasana Tangga Arung, Tenggarong.
KH AW Syahranie sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua MUI Kukar setelah Ketua MUI Kukar periode 2002-2006 KH Yusuf Harun meninggal dunia pada pertengahan tahun 2004 lalu.
Muskab MUI VII Kukar diikuti 50 peserta terdiri dari perwakilan MUI 18 Kecamatan se-Kukar dan unsur Pengurus MUI Kukar serta peninjau dari MUI Provinsi Kaltim.
Ketua MUI Kukar terpilih KH AW Syahranie berjanji dalam kepemimpinannya nanti akan melaksanakan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya. "Yaitu sesuai dengan program kerja organisasi yang telah diamanatkan dalam Muskab VII," katanya.
Bupati Kukar H Syaukani HR ketika berpidato dihadapan para ulama pada Muskab VII MUI Kukar Photo: Rian | | |
KH AW Syahranie juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan terhadap dirinya oleh peserta Muskab VII. Ucapan yang sama juga disampaikannya kepada Pemkab Kukar dan instansi terkait lainnya. "Sehingga Muskab MUI VII ini terlaksana sesuai dengan rencana yang telah digariskan sebelumnya," ujarnya.
Menyinggung tentang prioritas kerja organisasi yang akan dilakukan setelah terpilih sebagai Ketua MUI Kukar menurutnya yang utama adalah membenahi kinerja organisasi sehingga mampu menjawab tantangan dari berbagai pihak.
KH AW Syahranie berharap agar jajaran pengurus MUI Kukar ke depan lebih solid, tanggap dan berorientasi pada pembangunan umat kearah yang lebih baik lagi. Kepada Pemkab dan instansi terkait serta organisasi kemasyarakatan dan keagamaan lainnya yang ada di Kukar, Ketua MUI yang baru mengajak untuk berkerjasama dan saling mendukung dalam menciptakan suasana kehidupan umat yang kondusif dan bertanggung jawab.
Sementara Ketua MUI Provinsi Kaltim Drs KH Mustafa Ismail MM mengakui Muskab MUI Kukar VII berlangsung sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. "Kepengurusan MUI Kukar periode ini sangat konstitusional dan perlu didukung semua pihak," katanya.
Sedangkan Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM dalam sambutanya mengatakan, ulama dan Umaro (Pemerintah) merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan dalam membawa masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik. "Tujuannya agar tercipta tatanan masyarakat Kukar yang madani sesuai dengan visi-misi dari program Gerbang Dayaku II," ujar Bupati H Syaukani HR.
Menurutnya, apabila Pemerintah dan Ulama baik maka umatnya pun akan menjadi baik. Namun sebaliknya, apabila Pemerintah dan ulamanya buruk maka umatpun ikut buruk pula. Oleh sebab itu antara ulama dan umaro harus padu karena sama-sama menginginkan terciptanya masyarakat yang tertib dan sejahtera.
Dikatakan pula, seorang ulama yang ideal adalah yang tidak hanya menentukan halal dan haram, tetapi ulama yang mampu mengajarkan ilmu agama. "Yaitu ulama yang mampu memberikan pencerahan sehingga terbentuk umat yang pikiran dan hatinya dihiasi nilai-nilai spiritual," tegasnya.
Di akhir pidatonya, Bupati Kukar berpesan agar organisasi para ulama di Kukar ini mempersiapkan kesinambungan kepemimpinan umat yang berkualitas. Ini penting karena berkaitan dengan program Gerbang Dayaku khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). "Terutama tanggung jawab kita sebagai umat muslim dalam menegakkan syiar dan eksistensi agama Islam yang penuh tantangan dewasa ini," demikian katanya. (ian)
|