Mutasi Pejabat Unikarta, Mahasiswa Protes YKK
Mahasiswa Unikarta ketika berunjukrasa memprotes kebijakan YKK yang melakukan mutasi pejabat tanpa proses uji kepatutan dan kelayakan Photo: Ryan
|
KutaiKartanegara.com - 04/06/2006 22:34 WITA
Mutasi yang dilakukan Yayasan Kutai Kartanegara (YKK) selaku pengelola pendidikan di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong menuai kritik dari beberapa elemen mahasiswa. Kritikan dari mahasiswa ini diwujudkan dengan melaksanakan aksi demo di lapangan parkir Unikarta Tenggarong Sabtu (03/06) kemarin.
Menurut Koordinator Aksi Ahmadin yang juga Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Teknik Unikarta, tujuan dari aksi demo ini adalah sebagai bentuk protes terhadap YKK atas sikap sewenang-wenangnya dalam mengambil kebijakan mutasi pejabat di jajaran kampus Unikarta.
Dikatakannya, pejabat yang akan mendapatkan jabatan baru itu adalah Kabag Kemahasiswaan, Kabag Biro Administrasi Umum (BAU), Direktur Program Pasca Sarjana (S2/MAP), Kabag Keuangan Program S2 dan Kepala Perpustakaan.
"Mutasi yang dilakukakan YKK bersifat otoriter yang harus dihilangkan, karena tidak sesuai prosedur seperti melalui proses fit and profer test," katanya.
Ditambahkannya, prosedur melalui proses fit and proper test ini perlu dilakukan terlebih di antara pejabat yang dimutasi itu adalah pejabat yang menduduki jabatan strategis di lingkungan Unikarta.
Oleh sebab itu kami sebagai komponen kampus menolak keras mutasi yang dilakukan YKK karena asal tunjuk pejabat saja. "Nampaknya orang-orang di YKK tidak mempunyai Visi dan Misi yang jelas dalam membangun Unikarta," tandasnya.
Ahmadin juga mengatakan, "kalau memang cara seperti ini yang diambil, maka kami merasa pesimis Unikarta akan maju dan berkembang bila diisi oleh orang yang masih diragukan kemampuannya,"
Sementara Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Toni Nurhadi menanggapi, pihaknya melihat dalam mutasi ini ada aroma KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) di YKK.
"Buktinya, tanpa memandang aspek profesionalisme dan karier seseorang, mereka melakukan penunjukan tanpa ada uji kepatutan dan kelayakan. Jelas hal ini akan berdampak yaitu terjadi stagnasi bagi kemajuan pendidikan di kampus," ujarnya.
Menurut Toni, seharusnya saat ini YKK lebih memikirkan kesejahteraan dosen, bukan melakukan mutasi. "Mutasi ini akan berdampak negatif terhadap dunia kampus karena akan terjadi mosi tidak percaya terhadap YKK disamping adanya proses balas dendam dari pejabat lama," imbuhnya.
Toni juga mensinyalir jika pejabat baru pilihan YKK benar-benar dilantik maka akan ada mogok mengajar oleh seluruh dosen sebagai bentuk protes mutasi yang dilakukan. "Hal inilah yang tidak kita inginkan bersama-sama," tegasnya.
Setelah berorasi selama beberapa menit, para pendemo ingin menemui Ketua YKK Dr Teguh Budiharsono MPd di ruang kerjanya, namun yang dicari tidak berada di tempat. (yan)
|