Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat Kaltim Berakhir
Kepala Bapemas Kaltim HM Hatta saat memukul gong tanda berakhirnya Bulbak GR Masyarakat se-Kaltim Photo: Ale
|
KutaiKartanegara.com - 31/05/2006 18:51 WITA
Bulan bakti (Bulbak) Gotong Royong (GR) Masyarakat se-Kalimantan Timur (Kaltim) 2006 resmi berakhir hari ini. Penutupan kegiatan ini dilakukan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Propinsi Kaltim Drs H Mohammad Hatta di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang ditandai dengan pemukulan gong disaksikan Asisten I Pemkab Kukar H Aji Ridwan Syahranie BA, pejabat Muspida, kepala dinas/instansi tingkat Provinsi Kaltim dan Kukar, Camat serta tokoh masyarakat setempat.
Bulbak GR Masyarakat se-Kaltim ini yang ditutup tadi pagi telah berlangsung selama sebulan penuh dan dilaksanakan di seluruh wilayah Kaltim dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi warga masyarakat dalam pembangunan di masing-masing wilayahnya.
Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan H Aji Ridwan Syahranie mengatakan, kendati Bulbak GR telah berakhir, namun semangatnya dapat dijadikan dorongan bagi masyarakat untuk lebih bergairah dalam membangun desa dan wilayahnya masing-masing. "Karena sifat kegotongroyongan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita," ujarnya.
Kepada para Camat dan Kepala Desa/Lurah se-Kukar, Bupati Kukar juga meminta agar terus mendorong warga masyarakat untuk melakukan kerjasama dalam mengatasi berbagai hal yang ditemui dalam kehidupan masyarakat.
Dikatakannya, program Gerbang Dayaku II yang digelar Pemkab Kukar merupakan bentuk konkrit yang dapat dijadikan acuan dalam menggalang rasa persatuan dan kesatuan di dalam masyarakat. "Karena didalam program ini, seluruh masyarakat dilibatkan, karena dari aspirasi masyarakatlah program ini direalisasikan," katanya.
Sementara Gubernur Kaltim dalam pidatonya yang disampaikan HM Hatta mengatakan, Bulbak GR Masyarakat ini menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk tetap menggelorakan semangat kegotongroyongan yang merupakan ciri dan budaya masyarakat kita. Tujuannya adalah dalam rangka untuk lebih memberdayakan masyarakat secara mandiri dan bertanggung jawab.
Dikatakannya, pemberdayaan masyarakat tidak akan berhasil jika tidak ada kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Sebab pemerintah tidak akan membiarkan masyarakat berkembang tanpa ketetapan arah. Pemerintah selalu mencermati permasalahan yang dihadapi masyarakat. "Apa yang sedang terjadi dan apa yang diperlukan dan menjadi tuntutan masyarakat, menjadi perhatian pemerintah," ujarnya.
Bentuk perhatian pemerintah itu, lanjutnya, bisa direalisasikan dalam hal bantuan, pembinaan dan fasilitas agar masyarakat secara perlahan namun pasti, mampu membangun dirinya secara mandiri.
Gubernur juga berharap agar setiap Desa dan Kelurahan di Kaltim dapat menghidupkan kembali Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). "Melalui Musrenbang akan dapat terlihat kebutuhan apa saja yang diperlukan masyarakat," pungkasnya.
Penutupan Bulbak GR Masyarakat se-Kaltim yang dimeriahkan dengan atraksi kesenian kuda kepang dan reog ponorogo ini diakhiri dengan kegiatan peninjauan pameran dan hasil panen peserta Bulbak GR Masyarakat. (ale)
|