Mahasiswa PTIK Ceramah Masalah Narkoba di Unikarta
Perwira Muda Polisi Julianto P Sirait tengah memaparkan bahaya narkoba dihadapan mahasiswa FISIP Unikarta Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 05/05/2006 21:38 WITA
Ketimbang masalah lain, tampaknya perihal yang berkaitan dengan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) masih menjadi topik yang perlu diangkat ke permukaan bagi jajaran Kepolisian Republik Indonesia ketika melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Oleh karenanya tidak perlu heran bila para perwira muda polisi yang masih berstatus mahasiswa pada Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta saat melakukan tugas lapangan selalu mengambil tema yang sama yaitu seputar masalah penyalahgunaan narkoba dan penanganannya.
Saat berada di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, para peserta tugas lapangan mahasiswa PTIK Jakarta yang berjumlah 8 personil ini berkesempatan memberikan ceramah tentang narkoba bagi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong yang berlangsung Kamis (04/05) kemarin di salah satu ruang 'Kampus Ungu' Unikarta.
Dekan FISIP Unikarta Drs H Anwar Soetoen saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, kehadiran mahasiswa PTIK Jakarta untuk memberikan ceramah tentang narkoba bagi mahasiswa FISIP Unikarta ini sangat positif dan perlu didukung segenap civitas akademika Unikarta. "Karena narkoba dengan segala permasalahan yang melingkupinya sudah berada dalam segenap aspek kehidupan sosial kita," ujarnya.
Buktinya lanjut Anwar Soetoen, telah lama media kita di daerah ini yang memberitakan peredaran dan pengguna narkoba hingga ke wilayah pedalaman. "Oleh sebab itu tidak ada pilihan lain kecuali membekali generasi muda dengan melakukan proteksi sedini dan seawal mungkin agar mereka tidak tercemar maupun tersentuh yang namanya narkoba itu," paparnya.
Sementara mahasiswa PTIK Perwira Muda Polisi Julianto P Sirait yang bertindak sebagai narasumber dalam ceramah itu mengemukakan, generasi muda yang belum pernah mengenal apalagi menggunakan narkoba jangan sekali-sekali mencoba menggunakannya. "Sebab bila sekali menggunakan narkoba maka akan ketagihan. Jika sudah ketagihan implikasinya menjadi ketergantungan narkoba," ujarnya.
Dikatakannya, produk narkoba sebagian besar tidak berasal dari Indonesia. Namun didatangkan dari luar negeri seperti berasal dari daerah segitiga emas (Myanmar, Kamboja dan Thailand), Eropa dan Amerika Latin.
Produk dari segitiga emas itu adalah hasis dan putau. Sedang dari negara-negara Eropa sebagian besar dalam bentuk kimia seperti ekstasi dan jenis obat-obatan terlarang dalam bentuk pil dan bubuk. Sementara dari Amerika Latin berupa mariyuana dan morfin.
Sebenarnya narkoba ini, lanjut Julianto P Sirait, digunakan untuk menjinakkan binatang liar dan anjing gila. "Masa kita manusia yang sempurna ini sama seperti binatang liar dan anjing gila," katanya. (joe)
|