Ngapeh Hambat Pemkab Kukar Bahas 1 Tahun Kepemimpinan Edi-Rendi Bupati Edi Damansyah dan Wabup Rendi Solihin saat memberikan pemaparan pada Ngapeh Hambat di RPK FM Tenggarong, Rabu (02/03) pagi Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 02/03/2022 17:55 WITA
Tak terasa, telah satu tahun Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendi Solihin memimpin Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sejak dilantik pada 26 Februari 2021.
Banyak sorotan yang kemudian ditujukan kepada Edi-Rendi terkait belum optimalnya realisasi beberapa program Kukar Idaman (Kutai Kartanegara Inovatif, Daya Saing dan Mandiri).
Bupati Edi Damansyah yang hari ini berulang tahun ke-57 itu mengakui belum semua visi dan misi Kukar Idaman dapat direalisasikan dalam bentuk program selama satu tahun kepemimpinannya.
Hal ini lantaran pelaksanaan program Kukar Idaman berada pada masa transisi dokumen RPJMD Kukar 2016-2021 ke RPJMD Kukar 2021-2026. "Dari 2016-2021 ke 2021-2026 adalah transisi 1 tahun. Sehingga tidak semua visi misi Kukar Idaman bisa direalisasikan dalam bentuk program dan kegiatan, karena masih transisi RPJMD periode yang lalu," jelas Edi dalam kegiatan Ngapeh Hambat bertajuk 1 Tahun Kepemimpinan Edi-Rendi, Realisasi Janji dalam Visi & Misi Kukar Idaman di pelataran parkir Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) FM, Tenggarong, Rabu (02/03) pagi.
Ditambahkan Edi Damansyah, Kukar Idaman tidak berdiri sendiri, karena juga merupakan penjabaran dari prioritas RPJMD sebelumnya. "Jadi ada hal-hal dalam Kukar Idaman itu hanya bagian dari penajaman dan fokus. Kita fokus pada reformasi birokrasi, kegiatan ekonomi kerakyatan, interkoneksi jalan, jembatan dan telekomunikasi, pembangunan sumber daya manusia dan pembangunan berwawasan lingkungan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi memaparkan hasil survei sebuah lembaga terhadap 10 program prioritas Kukar Idaman. "Memang secara kualitas, belum sesuai dengan harapan. Jadi dari gambaran persepsi masyarakat, belum mencapai kategori Puas, namun Cukup Puas sudah mencapai 67 persen. Ini realita dalam satu tahun kepemimpinan sudah mendapatkan penilaian dari masyarakat. Persepi masyarakat ini penting untuk dijadikan bahan evaluasi program kegiatan," katanya.
Edi kemudian merinci 10 program prioritas yang disurvei, yakni program Kukar Peduli Lingkungan, program BPJS Gratis Untuk Warga Pra Sejahtera, program 25.000 Nelayan Produktif, program Pengembangan Jagung Hibrida 30.000 Ha, program Rp 50 Juta Per RT, program Kukar Berkah, program Kukar Kaya Festival, Kukar Siap Kerja, Beasiswa Kukar Idaman dan program Digitalisasi Pelayanan Publik.
"Dari gambaran satu tahum ini, kami sadar bekum ada capaian yang signifikan tapi perjalanannya sudah baik, peletakan visi misi kita sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Sehingga nanti jangan keluar dari pedoman ini, terus lakukan evaluasi di dinas-dinas. Nanti kita angkat evaluasi di tingkat kabupaten, sehingga apa yang kita kerjakan ke depannya akan lebih terarah dan fokus kepada pencapaian visi yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Sementara ditambahkan Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, semua janji dalam kampanye sudah dituangkan dalam RPJMD Kukar 2021-2026. "Seperti yang disampaikan pak Bupati, belum semua bisa direalisasikan karena memang efektifnya baru bisa berjalan terhitung mulai tahun 2022. Namun pada perubahan 2021, kita sudah sempat mengawal beberapa program kegiatan yang merupakan bentuk janji visi misi kami saat kampanye keliling kecamatan," jelasnya.
Misalnya terkait masalah konektivitas wilayah yang sedikit-sedikit viral di media sosial. "Ini menjadi perhatian kita bersama, konektivitas wilayah menjadi program prioritas yang selalu kami pantau perkembangannya, sejauh mana OPD menganggarkan alokasi APBD untuk konektivitas antar wilayah. Di tahun 2022 ini kita sudah anggarkan di beberapa titik, yang paling besar di poros Kahala yakni sebesar Rp 32 milyar. Kemudian 2 jembatan Keliran di hulu sebesar Rp 11 milyar. Ini adalah bentuk perhatian kami terhadap 3 kecamatan di hulu," ujar Rendi.
Selain konektivitas antar wilayah, lanjutnya, permasalahan telekomunikasi juga menjadi prioritas. "Blankspot juga menjadi perhatian kita. Tahun 2022 ini, insya Allah ada 10 desa yang tidak blankspot lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Rendi juga memaparkan program-program lainnya yang menjadi perhatian Pemkab Kukar seperti pembangunan pertanian dalam arti luas, hingga kepariwisataan melalui program Kukar Kaya Festival. "Sebenarnya banyak agenda di bulan Februari-Maret, tapi tidak dapat dilaksanakan karena terkendala aturan PPKM. Mudah-mudahn tahun ini ada 20 agenda Kukar Kaya Festival bisa dilaksanakan," pungkasnya. (win)
|