Hadirkan 16 Finalis Dai TPI, Peringatan Maulid Nabi Berlangsung Semarak Sebelum acara dimulai, 16 finalis Dai TPI tampil di atas pentas memberikan penghormatan kepada penonton Photo: Agri
Dai Umar (kanan) saat melantunkan tembang bersama rekan-rekannya finalis Dai TPI dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tenggarong Seberang Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 13/04/2006 18:05 WITA
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1427 Hijriah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berlangsung semarak, Rabu (12/04) malam. Ribuan warga tumpah ruah memadati lapangan parkir gedung Puteri Karang Melenu, Tenggarong Seberang, untuk menyimak siraman rohani sekaligus hiburan bernuansa Islami.
Tak tanggung-tanggung, 16 mubaligh muda yang menjadi finalis Dai TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) didatangkan untuk memberikan tausiyahnya, seperti Dai Dhani, Dai Zacky, Dai Farid, Dai Dadang, Dai Mamang, Dai Liem, Dai Umar, Dai Paidi, Dai Wawan, Dai Ardhi, Dai Pais, Dai Asep, Dai Awan, Dai Tri, Dai Deden, serta Dai Tomo yang merupakan pemuda asli Kukar dari Desa Segihan, Kecamatan Sebulu.
"Sebenarnya kami mengundang seluruh finalis Dai TPI yang berjumlah 20 orang. Namun 4 Dai TPI lainnya tidak dapat datang karena sudah terikat kontrak untuk tampil mengisi acara di daerah lain," ujar Muhib Bin Ali yang juga Ketua Panitia Pelaksana acara ini.
Selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama 16 Dai TPI ini juga dimeriahkan dengan penampilan 3 artis KDI (Kontes Dangdut Indonesia) yang tampil menghibur seperti Armed Kartika Candra alias Armed KDI, Eka 'Bima' Kurniati atau Eka KDI, dan Eka Novia Ratri alias Novi KDI.
Bupati Kukar H Syaukani HR ketika menyampaikan sambutannya Photo: Agri | | |
Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM dalam sambutannya mengatakan, memperingati Maulid Nabi berarti mengingat kembali riwayat kehidupan Rasulullah SAW, merenungkan kembali sabda-sabdanya, serta memetik sari tauladan dari kehidupan beliau baik sebelum menjadi Rasulullah maupun sesudahnya.
Ditambahkannya, kita perlu menjadikan peringatan Maulid dan peringatan keagamaan lainnya sebagai wahana reflektif untuk pengayaan spiritual, peningkatan kecerdasan emosional dan untuk memperbaiki diri secara berkelanjutan.
"Dengan demikian peringatan Maulid Nabi dan sejenisnya tidak akan terjebak ke dalam acara seremonial yang terus berulang tanpa berimplikasi pada terjadinya perubahan fundamental bagi keberagamaan umat," ujarnya.
Usai sambutan dari Bupati Kukar, 16 Dai TPI tampil di atas pentas memberikan penghormatan kepada ribuan penonton dengan mengenakan busana Muslim khas daerah masing-masing.
Dai Tomo (kanan) bersama Dai Pais selaku pembawa acara mengapit Dai Dadang asal Garut usai menyampaikan tausiyahnya Photo: Agri | | |
Karena banyaknya Dai TPI yang hadir, pada dai muda ini secara bergiliran tampil secara perorangan maupun berkelompok untuk menyampaikan siraman rohani.
Namun tidak semua dai tampil untuk memberikan ceramah. Misalnya Dai Umar asal Madura yang bersuara merdu kebagian tampil untuk melantunkan lagu-lagu nasyid. Sementara Dai Pais asal Palembang dan Dai Tomo dari Kukar tampil sebagai pembawa acara yang akan disiarkan secara tunda oleh TPI pada hari Minggu (16/04) mendatang mulai pukul 15.00 WITA.
Duet Dai Tomo dengan Dai Pais sendiri cukup kompak dalam membawakan acara ini. Bahkan Dai Tomo terkadang berceloteh dalam bahasa Kutai yang membuat Dai Pais bingung dan protes kepada Tomo, sehingga membuat penonton tertawa menyaksikan ulah mereka.
Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1427 di Kukar selain dihadiri ribuan anggota masyarakat juga dihadiri para pejabat Muspida Kukar, kepala dinas/instansi, tokoh agama serta Ketua Badan Kehormatan DPR RI Slamet Effendy Yusuf. (win)
|