Curah Hujan Tinggi di Kaltim, Kukar Siap Siaga Hadapi Bencana Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama memeriksa perahu milik Polres Kukar yang siap digunakan pada saat banjir Photo: Dok. Humas Polres Kukar
Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama saat memeriksa pasukan dan sarana prasana pendukung Photo: Dok. Humas Polres Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 16/11/2021 15:29 WITA
Tingginya curah hujan di wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) belakangan ini menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan di Kutai Kartanegara (Kukar).
Pasalnya, berbagai potensi bencana dapat datang sewaktu-waktu akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi. Mulai dari banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang yang dapat mengancam keselamatan warga.
Berangkat dari hal itu, Polres Kukar bersama unsur terkait menggelar Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapan Penanganan Bencana Alam Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (16/11) pagi, bertempat di halaman Mapolres Kukar, Tenggaromg.
Apel Gelar Pasukan yang dipimpin langsung Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama ini diikuti personel dari unsur Polri, TNI, Satpol PP Kukar, BPBD Kukar, Dinas Perhubungan Kukar, PMI Kukar, dan Tagana.
Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama dalam sambutannya mengatakan, di tengah kerja keras penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19, tugas lain yang tidak dapat dikesampingkan adalah upaya penanggulangan bencana alam.
"Menurut data dari BNPB, bencana alam yang terjadi di wilayah Kaltim selama tahun 2020 dan 2021 di dominasi oleh karhutla, banjir dan tanah longsor. Dari data tersebut, terdapat kenaikan pada jenis bencana alam banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Meningkatnya bencana alam tersebut, lanjut Kapolres, diakibatkan oleh faktor curah hujan yang cukup tinggi sebagai dampak fenomena badai La Nina yang menurut BMKG diperkirakan akan terjadi sampai bulan Februari 2022 mendatang.
"La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya," ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, Polres Kukar sebagai salah satu institusi yang memiliki tanggung jawab dalam penanggulangan bencana alam telah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah nyata.
"Di antaranya dengan meyiapsiagakan personel berikut sarana dan prasarana yang ada menjelang musim hujan, secara rutin melakukan monitoring atau mengontrol tinggi debit air dan terus meningkatkan sinergisitas dengan instasnsi dan stakeholder terkait, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor," katanya lagi.
Mengingat dampak buruk yang ditimbulkan bencana alam, tambah Kapolres, maka pencegahan, penanggulangan dan penanganan bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat dan optimal. "Serta dilakukan secara bersama-sama, yang melibatkan berbagai instansi, stakeholder dan segenap elemen masyarakat," kata Arwin. (win)
|