Dari Bupati Hingga Presiden Ulurkan Bantuan 4 Kakak Beradik Jadi Yatim Piatu Setelah Orangtua Meninggal Akibat COVID-19 Bupati Kukar Edi Damansyah bersama Kapolres Kukar dan Dandim 0906/Tgr menyerahkan bantuan untuk anak-anak pasutri yang meninggal dunia akibat COVID-19. Kiri atas, foto keluarga alm Yusni-Deasy bersama ke 4 anak mereka Photo: Agri
Bupati Kukar Edi Damansyah secara simbolis menyerahkan bantuan berupa jaminan pendidikan hingga lulus perguruan tinggi bagi 4 anak alm Ali Yusni-Deasy Setiawati Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 26/07/2021 23:12 WITA
Ganasnya penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pada gelombang kedua telah merenggut ribuan nyawa di Indonesia, termasuk ratusan nyawa warga Kutai Kartanegara (Kukar).
Yang memilukan, pasangan suami istri warga Jalan Gunung Belah, Tenggarong, yakni Ali Yusni dan Deasy Setiawati turut menjadi korban keganasan COVID-19.
Ali Yusni yang merupakan ASN BPKAD Kukar menghembuskan nafas terakhir pada Kamis 22 Juli lalu sekitar pukul 02.53 WITA. Jenazah Yusni kemudian dikebumikan sesuai protokol COVID-19 di kuburan muslimin Kelambu Kuning.
Selang 2 hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (24/07) malam jam 19.09 WITA, Deasy Setiawati menyusul sang suami menghadap Sang Pencipta. Jenazahnya dikebumikan pada Minggu (25/07) pagi di tempat yang sama dengan jenazah sang suami.
Empat orang anak dari pasangan 'sehidup semati' tersebut pun menjadi yatim piatu. Mereka adalah Arya (17), Arga (13), Abrar (9), dan Aira (4).
Cuplikan video mengharukan saat putra kedua, Arga, mengumandangkan adzan mengiringi pemakaman sang ibunda tercinta mendadak viral di media sosial. Doa dan simpati warganet pun mengalir untuk pasutri yang meninggal dunia serta untuk ke 4 anak mereka.
Arga sendiri tidak terpapar COVID-19 lantaran masih menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Al Hidayah Tenggarong. Begitu pula adiknya yang masih kecil, Aira. Hasil tes swab PCR gadis kecil itu negatif. Ia pun dititipkan di rumah neneknya di Jalan Tenis Lapangan, Kelurahan Panji.
Sementara 2 orang anak alm Ali Yusni-Deasy Setiawati yakni Arya dan Abrar terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi di wisma atlet Tenggarong Seberang. Keduanya telah menyelesaikan isolasi di wisma atlet Senin (26/07) sore dan menjalani isolasi tambahan selama 3 hari di rumah nenek mereka.
Kisah pilu keluarga alm Ali Yusni-Deasy Setiawati yang viral di dunia maya turut menjadi perhatian tv nasional TVONE. Simpati dan bantuan pun mengalir untuk anak-anak pasutri yang meninggal dunia tersebut.
Bupati Kukar Edi Damansyah didampingi Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Charles Alling dan Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama bersama-sama mendatangi rumah nenek untuk memberikan dukungan moril serta materiil kepada anak-anak almarhum.
Pemkab Kukar memberikan bantuan berupa jaminan pendidikan hingga lulus perguruan tinggi bagi ke 4 anak alm Yusni-Deasy. Sementara Kapolres Kukar dan Dandim 0906/Tgr memberikan bantuan sembako yang diserahkan secara simbolis kepada Arga.
Bahkan Presiden RI Joko Widodo yang telah mengetahui kisah pilu 4 anak yang kehilangan orangtua akibat COVID-19 itu turut memberikan simpatinya. Bupati Edi Damansyah setelah berkomunikasi dengan Staf Presiden menyampaikan kepada pihak keluarga bahwa Presiden Joko Widodo akan memberikan bantuan sejumlah uang ke rekening anak almarhum.
"Semoga ini betul-betul menjadi kebersamaan kita. Kita memahami beban yang dihadapi keluarga dengan kondisi seperti ini. Kedua orangtuanya dipanggil mendahului kita semua. Hal ini tidak ringan. Tetapi simpati yang diberikan Presiden RI secara khusus sangatlah luar biasa," ujarnya.
Sementara pihak keluarga diwakili Leo Nita menyampaikan terima kasih atas bantuan dan simpati yang diberikan banyak pihak, baik Bupati Kukar, Dandim 0906/Tgr, Kapolres Kukar hingga Presiden RI Joko Widodo.
"Alhamdulillah. Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada keponakan kami. Kami tidak menyangka mendapat perhatian sebanyak ini, dari Bapak Presiden Jokowi, Pak Bupati, Pak Kapolres dan Pak Dandim," ujar Nita yang merupakan kakak kandung alm Deasy Setiawati.
Untuk pengasuhan ke 4 keponakannya tersebut, Nita menyatakan akan dirundingkan pihak keluarga bersama anak-anak almarhum. "Yang penting mereka harus bersatu, tidak terpisah-pisah. Apakah nanti tinggal sama neneknya, atau sama saya, nanti anak-anak yang memutuskan," demikian katanya. (win)
|