Gebyar Maulid Warga RT XV Timbau Berakhir Meriah
Ketua RT XV Timbau Drs M Ahyar Fahlevi (kanan) saat menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Gebyar Maulid 1427 H Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 10/04/2006 19:14 WITA
Pelaksanaan Gebyar Maulid 1427 Hijriah yang berlangsung selama 3 hari di lingkungan Rukun Tetangga (RT) XV Keluruhan Timbau, Tenggarong, berakhir dengan meriah Minggu (09/04) malam.
Selain ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang tiga jenis lomba yang dipertandingkan, puncak acara Gebyar Maulid di RT XV ini dimeriahkan pula dengan hiburan musik band dan diakhiri penyampaian hikmah Maulid oleh Ustadz Djazuli dari Pondok Pasantren Al-Kautsar Tenggarong.
Ketiga jenis pertandingan yang dilombakan dalam Gebyar Maulid di lingkungan RT XV ditujukan bagi anak anak pelajar Taman Pemdidikan Al Qur'an (TPA) di lingkungan perumahan Korpri Rapak Mahang, Timbau.
Dikatakan Ketua Panitia Pelaksana Gebyar Maulid, Drs Surya Alam, dari lomba yang dipertandingkan itu diikuti 41 anak TPA masing-masing lomba Adzan, lomba membawakan lagu-lagu Islami dan lomba membaca surat-surat pendek (Juz Amma) Al Qur'an.
Keluar sebagai juara untuk jenis Lomba Adzan adalah Mohammad Fatullah dari RT XV, Mohammad Arga Novian (RT XV) dan Ari Maulana (RT XVII). Sedang untuk lomba pembacaan surat-surat Juz Amma, Juara I kategori Putra diraih Bintoro Prabowo dari RT XI, Aria Toma (RT XII) dan Nahrul Hayat (RT XV). Sedangkan di bagian Putri, Juara I hingga III masing-masing diraih oleh Rachmi Maulida (RT XIII), Hana Lintang (RT XV) dan Aji Shinta (RT X).
Ustadz Djazuli ketika menyampaikan hikmah maulid ditengah-tengah warga perumahan Rapak Mahang, Kelurahan Timbau, Tenggarong Photo: Joe | | |
Sementara untuk lomba menyanyikan lagu-lagu Islami, Juara I kategori putra disabet Riki dari RT XV, Febrian (RT XIII) selaku Juara II dan Wildan (RT XIV) sebagai Juara III. Sedang di bagian putri, juara I hingga III masing-masing diraih oleh Dina Raudatul Jannah dari RT XV, Resty (RT XIV) dan Rachma Indah (RT XI). Para pemenang ketiga jenis lomba selain mendapatkan uang pembinaan juga menerima piagam penghargaan dan hadiah berupa jam dinding.
Sementara dalam penyampaian hikmah Maulid, Ustadz Djazuli mengatakan bahwa pelaksanaan peringatan maulid atau peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW baru dikenal setelah abad ke-3 Hijriah. "Atau 300 tahun setelah Rasulullah wafat," paparnya.
Menurutnya, peringatan maulid termasuk Bid’ah Hasanah atau sesuatu yang dilarang agama, namun memiliki makna positif dan mengandung nilai-nilai kebaikan. Makna positif dan nilai-nilai kebaikan di dalam memperingati Maulid ini diantaranya adalah memberikan motivasi kepada umat untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan atau Fastabaqul Khairat.
"Karena didalam memperingati Maulid ini terkandung didalamnya nilai-nilai ibadah. Dan ibadah itu sendiri sangat dianjurkan untuk dikerjakan," ujarnya.
Dikatakannya pula, kelahiran Nabi Muhammad ke dunia merupakan syiar Allah yang paling besar yang pernah diberikan kepada makhluk ciptaanNya. Seperti disebutkan dalam Al Qur'an bahwa sosok Nabi Muhammad merupakan Rakhmat Tuhan bagi sekalian alam dan seluruh isinya ini.
Djazuli berharap agar umat Islam yang mendapatkan rakhmat Islam dari Tuhan hendaknya jangan melupakan Nabi Muhammad SAW. "Untuk selalu ingat dengan Nabi maka teladanilah serta ikuti perintahnya," ujarnya.
Sementara dikatakan Ketua RT XV Drs Ahyar Fahlevi, pelaksanaan Gebyar Maulid selain untuk memeriahkan peringatan Maulid tahun ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) seperti yang tertuang dalam Gerbang Dayaku Tahap II, khususnya di bidang kerohanian. (joe)
|