Vaksinasi COVID-19 Perdana di Kukar, Ada 3 Tokoh Ditunda Jalani Vaksinasi Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting melambaikan tangan saat divaksin dan mengaku tidak merasakan apa-apa Photo: Agri
Kepala Dinkes Kukar dr Martina Yulianti menjadi tokoh pertama di Kukar yang menerima vaksin COVID-19 Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 14/01/2021 15:37 WITA
Vaksinasi COVID-19 untuk pertama kalinya dilakukan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kamis (14/01) pagi, bertempat di RSUD AM Parikesit, Tenggarong Seberang.
Sebanyak 10 orang tokoh di Kukar mendapat kesempatan untuk memperoleh vaksinasi perdana tersebut. Mereka adalah Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti, perwakilan PPNI Kukar Ramsyah, Kajari Kukar Darmo Wijoyo, dan tokoh anak muda Akbar Haka sebagai influencer atau pemengaruh.
Kemudian Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi, Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Kukar Wiyono, Wakil Ketua MUI Kukar Irianto, Pdt David Octavianus Subagio Hardjawinata, Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting, dan Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Charles Alling.
Para peserta vaksinasi COVID-19 ini terlebih dahulu menjalani pemeriksaan tekanan darah dan screening berupa pertanyaan-pertanyaan terkait riwayat kesehatan.
Setelah melewati pemeriksaan, ternyata hanya ada 7 orang yang dinyatakan layak untuk mendapatkan vaksin Sinovac yang diimpor dari Negera Tirai Bambu itu.
Sedangkan 3 orang lainnya dinyatakan ditunda menerima vaksin karena ada yang kadar gula darahnya masih belum normal dan ada pula karena tekanan darahnya masih tinggi. Mereka yang ditunda untuk mendapatkan vaksin adalah Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi, Kajari Kukar Darmo Wijoyo dan perwakilan PPNI Kukar, Ramsyah.
Tokoh muda Akbar Haka menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dinyatakan layak menerima vaksin Photo: Agri
Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 perdana di Kukar berjalan lancar. Kepala Dinkes Kukar dr Martina Yulianti menjadi orang pertama di Kukar yang menerima suntikan vaksin Sinovac.
Setelah itu dilanjutkan Akbar Haka, Plt Asisten II Setkab Kukar Wiyono, Wakil Ketua MUI Kukar Irianto, Pdt David Octavianus Subagio Hardjawinata, Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting, dan Dandim 0906/Tgr Letkol Inf Charles Alling.
Usai menerima vaksin, para tokoh tersebut tidak diperkenankan langsung meninggalkan RSUD AM Parikesit. Mereka diminta untuk menunggu selama 30 menit di ruang observasi untuk dipantau kesehatannya.
Setelah dipantau tidak ada muncul gejala-gejala klinis, mereka diperkenankan untuk pulang dan diberi kartu vaksinasi dan surat keterangan dari RSUD AM Parikesit.
Menurut Kepala Dinkes Kukar dr Martina Yulianti, vaksinasi COVID-19 yang diberikan ini akan diberikan sebanyak 2 kali. "Vaksinasi kedua akan dilakukan 14 hari setelah menerima vaksin pertama," ujarnya.
Khusus 3 orang tokoh yang ditunda menerima vaksin tadi pagi, dr Martina Yulianti menyatakan tidak ada penggantinya. "Mereka akan divaksin kembali setelah kondisi kesehatannya normal. Seperti halnya bapak Bupati, karena kondisi kesehatan maka beliau belum memungkinkan untuk divaksin," jelasnya.
Sementara Wakil Bupati Kukar H Chairil Anwar yang turut memantau pelaksanaan vaksinasi mengatakan, Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan jatah sebanyak 7.040 dosis vaksin dari Pemerintah Pusat. "kegiatan vaksinasi tahap pertama ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan," ungkapnya.
Chairil memastikan bahwa vaksin ini telah melalui uji laboratorium, dan BPOM telah mengeluarkan rekomendasi untuk digunakan. "MUI juga sudah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin ini halal," ujar Chairil.
Ditambahkan Wabup Kukar, vaksinasi ini merupakan ikhtiar untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. "Dan ikhitar lain, jangan karena vaksin ini sudah ada, kita lupakan 3M. Jadi 3M tetap kita pakai, yakni selalu menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," pungkasnya. (win)
|