Ternyata Positif COVID-19 Satu Warga Tenggarong yang Meninggal Dunia dan Dimakamkan Secara Biasa Ilustrasi pemakaman jenazah positif COVID-19 KK-1034 yang dilakukan secara biasa Photo: Agri
Kepala Dinkes Kukar dr Martina Yulianti Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 25/09/2020 14:39 WITA
Seorang pria warga Tenggarong usia 50 tahun yang meninggal dunia pada Rabu (23/09) dini hari lalu di RSUD AM Parikesit dan dikebumikan secara biasa pada pagi harinya ternyata dipastikan positif terjangkit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Pihak Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Puskesmas Loa Ipuh pada akhirnya harus bekerja keras untuk melakukan tracing atau penelusuran terhadap para kontak erat, mulai dari keluarga, kerabat, para pelayat hingga petugas yang terlibat dalam proses pemakaman.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana jenazah pria yang diidentifikasi sebagai KK-1034 itu bisa 'lolos' dari RSUD AM Parikesit dan dimakamkan secara biasa oleh pihak keluarga? Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Kukar melalui Kepala Dinas Kesehatan dr Martina Yulianti pun angkat bicara terkait kasus ini.
Menurut Martina Yulianti, pria tersebut hanya beberapa jam menjalani perawatan di RSUD AM Parikesit setelah masuk rumah sakit pada Selasa (22/09) malam sekitar jam 21.30 WITA. "Yang bersangkutan datang dengan keluhan sesak nafas. Setelah di-rontgen, hasilnya menunjukkan gambaran pneumonia khas COVID-19 dengan cormobid. Oleh karena itu, yang bersangkutan dirawat dengan status suspek," jelasnya.
Namun karena kondisinya yang semakin buruk, nyawanya tak dapat tertolong. Pria tersebut meninggal dunia pada Rabu dini hari sekitar jam 03.00 WITA. "Petugas sempat melakukan tes swab, dan sudah menjelaskan kepada keluarga untuk menunggu kepastian hasil swab guna memutuskan apakah pemakaman jenazah akan ditangani seperti biasa atau secara protokol COVID-19," ujar wanita yang akrab disapa dr Yuli ini.
Hanya saja, lanjut dr Yuli, pihak keluarga menolak untuk menunggu hasil swab dan menolak pemakaman dilakukan secara COVID-19. Pihak keluarga kemudian langsung membawa pulang jenazah ke rumah dengan menggunakan mobil pribadi.
Hasil swab kemudian baru keluar pada Rabu (24/09) siang. Pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kemudian menyampaikan hasil swab kepada pihak keluarga.
"Pihak keluarga sudah diberitahu secara resmi, kita tunjukkan hasilnya dan kita katakan akan melakukan tracing terhadap semua kontak erat. Pihak keluarga, terutama istri almarhum dapat memahami kondisi tersebut dan siap di-tracing pada semua kontak erat. Kita tetap apresiasi kepada pihak keluarga yang mau bekerja sama. Walau terlambat, kita akan tangani bersama. Mudah-mudahan tidak banyak yang terdampak karena masalah ini," ujarnya.
Meninggalnya KK-1034 menjadi kasus kematian karena COVID-19 yang ke-21 di Kukar. Hingga 24 September, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kukar telah mencapai 1064 kasus, termasuk 10 kasus reinfeksi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 408 orang masih diisolasi dan 635 orang dinyatakan sembuh. (win)
|