Nenek Penyapu Jalanan Ini Berkurban Sapi dan Kambing Setelah 15 Tahun Menabung Nenek Sumiati saat menyerahkan hewan kurban kepada pengurus Langgar An-Nur yang berada di kawasan eks Tanjong, Tenggarong Photo: Agri
Nenek Sumiati didampingi Polwan dan Kapolres AKBP Andrias Susanto saat mengambil sapi dan kambing yang telah dibelinya Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 30/07/2020 23:38 WITA
Apa yang dilakukan nenek Sumiati (71) ini sungguh luar biasa dan sangat menginspirasi. Berkat kesabaran dan ketulusannya, nenek yang berprofesi sebagai tukang sapu jalanan di Tenggarong itu mampu berkurban 1 ekor sapi pada Idul Adha 1441 H tahun ini setelah menabung selama 15 tahun.
Tak hanya satu ekor sapi kurban yang ia beli. Ibu dari 4 orang anak ini juga membeli seekor kambing sebagai sedekah keluarga. Total uang sebesar Rp 22,7 juta harus ia keluarkan untuk membeli kedua hewan tersebut.
Kabar nenek Sumiati yang berkurban dari hasil menabung selama 15 tahun ini sampai pula ke telinga Kapolres Kukar AKBP Andrias Susanto Nugroho.
Kapolres Andrias Susanto langsung menemui nenek Sumiati, Kamis (30/07) sore, untuk membantunya mengambil hewan yang telah dibelinya dari pedagang hewan kurban di Jalan Mangkuraja.
Dengan menggunakan truk Dalmas Polres Kukar, sapi dan kambing yang dibeli nenek Sumiati kemudian diantar ke Langgar An-Nur. Nenek Sumiati kemudian menyerahkan sapi kurban dan kambing kepada pengurus Langgar An-Nur untuk dipotong dan dibagikan pada Sabtu lusa.
"Saya berkurban semata-mata untuk akhirat dan beramal agar dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar perempuan sepuh yang juga akrab disapa Nek Nok ini.
Menurut Sumiati, ia mulai menyisihkan sebagian dari gajinya sebagai anggota pasukan kuning sejak tahun 2005 silam. Karena bekerja dengan sistem harian, gajinya berkisar antara Rp 2,1 juta hingga Rp 2,2 juta.
Selain bekerja sebagai penyapu jalanan, nenek Sumiati juga mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari usaha warung kecilnya di kawasan Pasar Seni Tepian Pandan, Tenggarong. Warung ini pula menjadi tempat tinggal nenek Sumiati seorang diri.
Nenek Sumiati sebenarnya memiliki 4 orang anak. Semuanya sudah berkeluarga dan tinggal di rumah masing-masing. Namun nenek Sumiati lebih memilih tinggal sendiri di warungnya dan tetap bekerja sebagai penyapu jalanan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Kartanegara. (win)
|