Swab Massal di Sanga-Sanga PDP Yang Meninggal Dunia Ternyata Tidak Dimakamkan Secara COVID-19 Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti memerintahkan pelaksanaan swab massal di Sanga-Sanga sebagai langkah antisipasi untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 Grafis: Agri
Suasana pengambilan swab massal di Sanga-Sanga hari ini Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 08/07/2020 15:17 WITA
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hari ini melakukan tes swab massal di Kecamatan Sanga-Sanga sebagai langkah antisipasi untuk memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Tes swab massal dilakukan terhadap kontak erat dan pihak yang terlibat dalam pemakaman KK-73, seorang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dengan hasil positif COVID-19 yang meninggal dunia pada 2 Juli lalu di RSUD IA Moeis Samarinda.
"Tes swab massal kita lakukan karena ternyata jenazah KK-73 tidak dimakamkan sesuai protokol COVID-19," terang Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr Martina Yulianti.
Ditambahkan wanita yang akrab disapa dr Yuli ini, tes swab massal ini dilakukan Puskesmas Sanga-Sanga bekerja sama dengan Puskesmas Muara Jawa dan Puskesmas Loa Janan serta tim swab RSUD AM Parikesit.
Menurut dr Yuli, ada sekitar 200 warga Sanga-Sanga yang diambil swab tenggoroknya. "Mereka merupakan kontak erat PDP yang meninggal dunia, mulai dari keluarga, serta warga yang mengurus jenazah, yang menguburkan serta yang melayat," terangnya.
Terkait penularan COVID-19 terhadap KK-73 yang merupakan kasus pertama virus Corona di Sanga-Sanga, dr Yuli mengatakan almarhum pria berusia 68 tahun itu tidak memiliki riwayat perjalanan.
"Almarhum tidak ada riwayat kemana-mana dan hanya di rumah saja. Kemungkinan tertular saat menerima tamu, ini yang sulit dideteksi. Kita juga dapat kabar, bahwa istri yang bersangkutan baru saja meninggal dunia," ujarnya lagi.
Atas kejadian di Sanga-Sanga ini, dr Yuli mengingatkan bahwa bahaya penularan COVID-19 masih ada di tengah-tengah masyarakat kita. "Oleh karena itu mari kita terapkan normal baru dalam kehidupan, yakni dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik, rajin mencuci tangan, serta menerapkan perilaku hidup bersih," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, KK-73 merupakan PDP yang dirawat di RSUD IA Moeis Samarinda sejak 1 Juli 2020 dengan keluhan demam dan sesak nafas.
Pria sepuh berusia 68 tahun itu meninggal dunia sehari kemudian, atau pada tanggal 2 Juli 2020. Pihak RSUD IA Moeis sempat melakukan pengambilan sampel swab tenggorok pada 2 Juli.
Namun hasil pemeriksaan PCR baru keluar pada Selasa (07/07) kemarin yakni terkonfirmasi positif COVID-19. Belakangan terungkap, jenazah KK-73 ternyata langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan kemudian dimakamkan secara biasa di Sanga-Sanga. (win)
|