Hasil Tes Swab Negatif, 5 PDP Yang Meninggal Dunia Dipastikan Bukan Karena COVID-19 Hasil PCR seluruh PDP yang meninggal dunia telah keluar dengan hasil 1 Probable dan 5 Negatif Grafis: Agri
Petugas RSUD AM Parikesit saat melakukan pemakaman jenazah PDP sesuai protokol COVID-19 Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 18/05/2020 14:42 WITA
Dari total 95 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sebanyak 6 PDP di Kutai Kartanegara (Kukar) meninggal dunia dan dimakamkan sesuai protokol Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Pemakaman dilakukan secara protokol COVID-19 lantaran hasil rapid test beberapa PDP yang meninggal dunia itu menunjukkan hasil reaktif, dan ada pula yang menunjukkan gejala ke arah COVID-19.
Dalam konferensi pers dalam jaringan di hadapan awak media, Minggu (17/05) malam, Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan hasil tes swab atau pemeriksaan PCR ke 6 PDP yang meninggal dunia tersebut.
Menurut Edi Damansyah selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kukar, dari ke 6 PDP tersebut hanya 1 pasien yang hasil PCR-nya Probable yakni pasien wanita asal Tenggarong.
"Berdasarkan pengembangan definisi kematian COVID-19 terbaru dari WHO yang dirilis per tanggal 11 April 2020, disebutkan bahwa kasus PDP yang probable didefinisikan sebagai kematian karena COVID-19," katanya.
Sedangkan hasil tes swab 5 pasien lainnya menunjukkan hasil negatif dan dapat dipastikan meninggal dunia bukan karena virus Corona, melainkan karena penyakit penyerta dari PDP tersebut.
"Dapat saya sampaikan bahwa PDP yang meninggal dunia dengan hasil pemeriksaan PCR negatif, maka yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia bukan akibat COVID-19," ujarnya.
Adapun langkah pemakaman secara protokol COVID-19 yang telah dilakukan oleh Pemkab Kukar, lanjutnya, merupakan langkah yang harus diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 dikarenakan hasil pemeriksaan PCR yang belum keluar saat PDP tersebut meninggal dunia.
"Kepada seluruh masyarakat Kutai Kartanegara khusus masyarakat yang ada di sekitar domisili yang bersangkutan, agar tidak menyikapi keadaan ini secara berlebihan. Dan tetap menjaga kerukunan serta silahturahmi antar sesama dengan tidak melakukan tindakan atau perilaku yang dapat merugikan atau memberikan rasa ketidaknyamanan bagi keluarga yang bersangkutan," demikian pesannya. (win)
|