Dekat Perumahan Warga, Lokalisasi Badak IV Akan Direlokasi
Suasana rapat tim relokasi yang dipimpin Sekcam H Zainal Abidin (tengah) Senin (13/03) lalu bersama anggota tim relokasi, tokoh masyarakat, kepala desa dan Ketua MUI Muara Badak Photo: Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 15/03/2006 19:20 WITA
Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan Desa Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), lokalisasi PSK (Pekerja Seks Komersial) Badak IV yang telah puluhan tahun berdiri di kawasan desa tersebut akan direlokasi ke tempat baru yang jauh dari pemukiman warga.
Wacana pemindahan lokalisasi Badak IV ini sendiri merupakan atas permintaan para pengelola wisma PSK melalui surat tertanggal 23 Januari lalu yang ditujukan kepada Camat Muara Badak.
Dalam surat yang ditandatangani Rusli K selaku koordinator Badak IV terlampir pula tandatangan persetujuan 26 pengelola wisma di Badak IV yang menyatakan bersedia untuk pindah ke tempat lain.
Menyikapi hal itu, pihak Pemerintah Kecamatan Muara Badak kemudian mengadakan rapat bersama sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama dan para pengelola wisma pada 13 Pebruari. Pihak kecamatan akhirnya menerbitkan SK Nomor 462.3/02/II/2006 tentang Pembentukan Tim Relokasi Lokalisasi Badak IV yang diketuai oleh Arpan Safir.
Menurut Ketua Tim Arpan Safir, berbagai upaya kemudian dilakukan timnya untuk segera merealisasikan relokasi tersebut. Beberapa kali pertemuan telah digelar namun hasilnya masih belum maksimal.
Meski dengan keterbatasan dana, lanjut Arpan, timnya terus bergerilya dan salah satunya berhasil melobi seorang tokoh pemuda Muara Badak yakni Drs Andi Basri yang akhirnya dengan sukarela bersedia menghibahkan sebidang tanah seluas 2 hektare untuk dijadikan sebagai lokasi penempatan PSK asal Badak IV.
Ditambahkan Arpan, timnya kemudian kembali menggelar rapat di Kantor Camat Muara Badak yang dipimpin Sekcam Muara Badak H Zainal Abidin Senin (13/03) lalu. Menurutnya, rapat ini digelar setelah menerima surat dari Kepala Desa Muara Badak Ulu Masykur B yang wilayahnya akan dijadikan sebagai tempat lokalisasi PSK.
Beberapa catatan yang dituangkan dalam surat Kades Muara Badak Ulu kepada Camat Muara Badak ini antara lain menyatakan bahwa belum ada warga masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi baru tersebut, tepatnya di di RT 10 Dusun Badak Makmur atau sekitar 11 km dari ibukota Muara Badak.
Arpan Safir menyatakan pihaknya sangat mengharapkan bantuan dan dukungan terutama daripihak Pemkab Kukar dan para anggota dewan khususnya yang berasal dari Muara Badak. "Tahun 2000 sebenarnya pernah berkembang wacana untuk merelokasi Badak IV ini, namun pada waktu itu ditentang keras oleh pengelola wisma," ujar Arpan didampingi Rusli selaku Koordinator Badak IV.
"Kalau sekarang kondisinya berbalik 180 derajat, justru para pengelola wisma yang datang sama saya tanda tangan buat pernyataan setuju untuk dipindahkan ke lokasi yang baru," timpal Rusli.
Dijelaskan pula oleh Arpan, lokalisasi Badak IV yang berdiri sejak tahun 1970an kondisinya saat ini sudah menyatu dengan pemukiman warga seiring dengan pesatnya perkembangan Desa Badak Baru.
"Kalau dulu tempat ini terpencil, tapi sekarang sudah menyatu dengan warga sehingga kadang orang susah membedakan mana warga biasa dan mana PSK. Di lain pihak, dampaknya juga tidak baik bagi anak-anak," kata Arpan.
Dari 26 pengelola wisma di Badak IV, ada 16 yang aktif dengan jumlah PSK sekitar 80 orang. Keinginan para pengelola wisma untuk pindah juga tak lepas dari pendekatan yang telah dilakukan oleh tokoh masyarakat yang peduli dengan kemajuan Muara Badak seperti H Sarweni, dr Yulius Tonapa, Drs Andi Basri yang bersdia menhibahkan tanahnya serta para tokoh agama.
Sementara itu Ketua MUI Muara Badak H Abdullah Syukur mengharapkan agar pelaksanaan relokasi Badak IV ke tempat yang baru bisa dilakukan lebih cepat. "Jangan seperti pelaksanaan pembangunan Pasar Badak I yang sudah 3 tahun setelah terbakar tapi sampai sekarang belum selesai," demikian katanya. (bas)
|