Disambut Hangat Bupati Kukar, Kedatangan 4 Mahasiswa Asal Kukar yang Dievakuasi dari Wuhan Bupati Edi Damansyah bersama 4 mahasiswa Kukar yang telah menuntaskan karantina di Natuna pasca dievakuasi dari Tiongkok yakni Innesa, Raisa, Ristia dan David Photo: Agri
Bupati Edi Damansyah bersilaturahmi dengan para mahasiswa Kukar yang berhasil dievakuasi dari Wuhan beserta keluarga masing-masing Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 17/02/2020 08:09 WITA
Dari 238 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, lantaran merebaknya wabah virus Corona, 4 orang di antaranya adalah warga Kutai Kartanegara (Kukar).
Dari ke empat warga Kukar tersebut, 3 orang di antaranya berasal dari Tenggarong, yakni David Samjar Sirupa (22), Innesa Alviani Nur Farida (20), dan Ristia Delly Rahman (19), serta Raisa Rosalind (22) yang berasal dari Kecamatan Kota Bangun.
Mereka adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran dari dua kampus berbeda di provinsi Hubei, Tiongkok. David dan Innesa berkuliah di Yangtze University di Jingzhou. Sedangkan Raisa dan Ristia kuliah di Hubei University of Science and Technology di Xianning.
Sempat dikarantina selama 2 minggu di Natuna, mereka berempat akhirnya diperbolehkan pulang ke kampung halaman masing-masing setelah dinyatakan sehat dan bebas dari paparan virus Corona usai menjalani masa karantina selama 2 pekan di Natuna,
Kepulangan 4 warga Kukar yang berkuliah di Tiongkok itu disambut hangat Bupati Edi Damansyah yang menerima mereka di rumah jabatan Bupati Kukar, Tenggarong, Minggu (16/02) malam.
Dalam kesempatan tersebut, para mahasiswa asal Kukar ini menceritakan pengalaman mereka semenjak kabar wabah virus Corona menyebar di Wuhan hingga mereka bisa dievakuasi untuk kembali pulang ke Indonesia, kendati harus terlebih dahulu menjalani observasi selama 14 hari di Natuna.
David Samjar Sirupa menuturkan, otoritas Tiongkok sangat ketat terhadap siapa saja yang ingin meninggalkan ibukota provinsi Hubei, Wuhan, yang menjadi kota asal penyebaran virus Corona.
"Kami sendiri tidak tinggal di kota Wuhan. Saya kuliah di kota Jingzhou, teman-teman yang lain ada di kota Xianning. Tapi kita masih di satu provinsi yakni Hubei," ujarnya.
Saat kabar wabah virus Corona merebak, lanjutnya, para mahasiswa internasional selalu mendapat informasi terkini dari otoritas Tiongkok melalui pihak kampus terkait penanganan virus Corona.
"Jadi titik awalnya dari kampus masing-masing. Suhu badan kita sudah dicek dan tidak diperbolehkan pergi kalau dalam keadaan sakit. Dan saat perjalanan, selalu ada petugas yang melakukan pemeriksaan. Hingga di bandara Wuhan juga kembali diperiksa dan lebih ketat lagi dengan menggunakan inframerah. Bahkan ada 3 orang teman kita yang tidak diizinkan berangkat karena suhu badannya tinggi saat melalui pemeriksaan inframerah," kata lulusan SMAN 1 Tenggarong tahun 2016 ini.
David juga memuji pemerintah Indonesia yang cepat tanggap untuk mengevakuasi WNI dari kota Wuhan yang kini diisolasi ketat. "Yang saya banggakan, tim evakuasi kita bekerja sangat profesional. Pemerintah Cina sangat ketat, kalau hanya berbekal surat dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) saja mereka tidak peduli. Namun tim evakuasi kita selalu berkoordinasi dengan pemerintah Cina sehingga proses evakuasi berjalan lancar," imbuhnya.
Senada dengan David, Innesa Alviani Nur Farida mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang memulangkan mereka ke Tanah Air. "Terima kasih Pemerintah Indonesia, terima kasih pak Jokowi. Karena tidak semua negara memulangkan mahasiswanya. Kita sangat senang sekali bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga," kata gadis berkacamata ini.
Bupati Kukar Edi Damansyah tampak antusias mendengarkan penuturan para mahasiswa. Ia menyatakan sangat bersyukur mereka bisa kembali dalam keadaan sehat dan baik walau sempat menjalani proses yang berliku-liku.
Secara khusus, Edi berpesan kepada masyakarat Kukar untuk tidak kuatir dengan kepulangan putra-putri Kukar yang menempuh pendidikan di Tiongkok itu.
"Mereka semua dalam keadaan sehat. Jangan ada keraguan terhadap mereka. Pemerintah menjamin itu. Karena salah satu tugas pemerintah adalah bagaimana menjamin kepastian kepada masyarakatnya terhadap hal-hal atau isu-isu yang menakutkan terkait virus Corona," ujarnya.
Bupati Kukar juga menyatakan kebanggaannya karena ternyata ada putra-putri Kukar yang menempuh pendidikan di Tiongkok. "Kita berdoa semoga kondisi semakin membaik. Harapan saya kalian bisa meneruskan kuliah disana. Karena Kutai Kartanegara memerlukan sumber daya manusia putra-putri yang berkompeten di bidangnya," demikian kata Edi. (win)
|