Seniman Kukar Ukir Prestasi di Ajang Tari Kontemporer
Penampilan Hariyansa berjudul Safari Jiwa dalam Kompetisi Tari Tunggal Kontemporer IV Photo: Koleksi Tri Andi Y
|
KutaiKartanegara.com - 11/03/2006 23:26 WITA
Seniman Kutai Kartanegara (Kukar) kembali meraih prestasi dalam sebuah event seni berskala nasional bertajuk Kompetisi Tari Tunggal Kontemporer IV yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, 3-4 Maret lalu.
Seniman Kukar yang menjadi satu-satunya wakil Kalimantan pada ajang ini tampil mempersembahkan tarian tunggal berjudul Safari Jiwa yang dibawakan oleh koreografer Hariyansa. Tarian ini akhirnya menyabet penghargaan Bandar Serai Award 2006 untuk kategori Penata Musik Terbaik melalui seniman musik tradisi, Tri Andi Y.
Menurut Hariyansa yang juga pimpinan Sanggar Tari Gubang, Tenggarong, Kompetisi Tari Tunggal Kontemporer IV ini diikuti 11 finalis yang lolos seleksi untuk tampil selama dua hari di Bangsal Kiambang, Bandar Seni Raja Ali Haji, Pekanbaru.
"Dari 22 pelamar yang mengikuti seleksi dengan mengirimkan rekaman karya dalam bentuk VCD, hanya 11 karya yang layak sebagai finalis dan berhak untuk tampil di Bangsal Kiambang langsung di hadapan para dewan juri," ujar pria jangkung yang akrab disapa Ancha ini.
Ditambahkan Ancha, 10 finalis lainnya yang tampil adalah Reny Candra, Doni Angga dan Amalia yang ketiganya berasal dari Padang Panjang. Kemudian Suwarsono (Medan), M Palesmana (Pekanbaru), Maria Bernadette Aprianti (Jakarta), Sudiharto (Yogyakarta), Sianne (Surabaya), Sefi Indah P (Denpasar) dan Kadek Tegeh Okta (Singaraja).
Penata musik Tri Andi Y dan pemusik Aspiannur foto bersama pangamat musik M Ben Pasaribu (tengah) usai penyerahan penghargaan Photo: Koleksi Tri Andi Y | | |
Sementara para pengamat/dewan juri yang menilai karya tari tunggal kontemporer ini terdiri dari tokoh-tokoh yang sudah tidak asing di dunia seni pertunjukan nasional khususnya tari. "Diantaranya adalah Tom Ibnur, S Trisapto yang mengamati bidang koreografi, Soni Sumarsono yang juga seorang skenografer pengamat bidang artistik, dan komposer M Ben Pasaribu pengamat penataan musik," katanya.
Dalam ajang tersebut, panitia hanya menyediakan 3 penghargaan plus uang pembinaan yang diberikan kepada pemenang yakni untuk kategori Koreografer Terbaik, Penari Terbaik dan Penata Musik Terbaik.
"Penghargaan Koreografer berhasil diraih Maria Bernadette Aprianti dari Jakarta, sedangkan Penari Terbaik diraih Kadek Tegeh Okta dari Singaraja, Bali. Dan rekan Tri Andi Y dari Tenggarong menyabet gelar Penata Musik Terbaik," jelas Ancha.
Dikatakan Ancha, Safari Jiwa menceritakan perjalanan jiwa seseorang dari awal terjadinya proses kehidupan sampai akhir kehidupan dalam mencari sebuah kebenaran dan kesempurnaan hidup.
"Tarian ini merupakan karya terbaru saya. Saat pementasan di Pekanbaru, saya didukung 5 orang rekan yang terdiri dari Tri Andi Y selaku Penata Musik dibantu Aspiannur. Kemudian Ayunk dan Yeyen selaku penata artistik, dan rekan Catur F selaku selaku stage manager," imbuhnya.
Menurut Ancha, bukan target kemenangan yang menjadi tujuan utama dalam ajang ini, melainkan adalah silaturahmi dan terbangunnya jaringan dengan seniman-seniman dari daerah lain. Selain itu juga untuk menambah wawasan dengan mengapresiasi berbagai bentuk koreografi yang ditampilkan. "Kemenangan hanyalah sebuah efek dari keseriusan dan kesungguhan apa yang kita lakukan," tandasnya.
Yang membahagiakan, tambah Ancha, keberangkatan tim ini difasilitasi oleh LPKK (Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai). Bahkan Ketua LPKK sendiri yakni Drs H Syamsul Khaidir M MPd hadir dalam ajang tersebut bertindak selaku ketua rombongan.
"Kami sangat berterimakasih atas dukungan dan perhatian pihak LPKK, sehingga kami dapat berangkat ke Riau untuk mengharumkan nama Kukar," demikian katanya.
Sementara musisi tradisi Tri Andi berharap agar Kukar juga dapat menyelenggarakan event-event kesenian berskala nasional atau internasional. "Sebagai kota wisata dan budaya sebaiknya tidak hanya event olahraga saja yang bisa kita selenggarakan. Event kesenian bertaraf nasional bahkan internasional pun patut kita gelar," kata Andi. (win)
|