Kelola Jasa Kepelabuhan, Perusda Tunggang Parangan Jalin Kerja Sama Dengan PT PTB Keua Komisi III DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud dan Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid turut menyaksikan penandatanganan MOU antara Perusda Tunggang Parangan dengan PT PTB Photo: Agri
Disaksikan Bupati Edi Dmansyah. Direktur Operasional PT PTB Ario Bandoro Saputro menandatangani MOU bersama Plt Dirut Perusda Tunggang Parangan Bambang Arwanto Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 07/01/2020 01:34 WITA
Setelah puluhan tahun hanya menjadi penonton terhadap aktivitas kapal-kapal asing di perairan Muara Jawa dan Muara Berau, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Perusda Tunggang Parangan ke depan bakal terlibat dalam pengelolaan jasa kepelabuhan bersama PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PTB).
Kerja sama pengelolaan kepelabuhan itu tertuang dalam Memorandum of Understanding (MOU) atau nota kesepahaman yang ditandatangani di Ruang Eksekutif Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Senin (06/01) pagi.
Disaksikan Bupati Kukar Edi Damansyah, penandatanganan MOU dilakukan antara Plt Dirut Persuda Tunggang Parangan Bambang Arwanto dengan Direktur Operasional PT PTB Ario Bandoro Saputro.
Menurut Bupati Edi Damansyah, Pemkab Kukar memiliki komitmen kuat untuk dapat terlibat dalam pengelolaan kepelabuhan tersebut bersama PT PTB.
"Komitmen dan semangat kita sama, bagaimana kawasan itu bisa menunjang dengan baik investasi yang didorong oleh Pemerintah. Sehingga bisa memberikan kontribusi bagi negara dan juga untuk daerah. Karena sudah puluhan tahun kawasan ini terkelola, namun belum ada memberikan kontribusi bagi Pemerintah Daerah," ujarnya.
Selain itu, Edi berharap agar aktivitas kepelabuhan di perairan Muara Jawa dan Muara Berau (nama perairan di lepas pantai Muara Badak, red) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi setempat. "Makanya kami mendukung secara administratif yang menjadi kewenangan kami di Kabupaten yang berkaitan dengan proses rencana permohonan PT PTB mendapat konsesi di sana," imbuhnya.
Senada dengan Bupati Kukar, Direktur Operasional PT PTB Ario Bandoro mengatakan jika kerja sama tersebut dimaksudkan untuk memajukan daerah di wilayah operasi PT PTB. "Kebetulan wilayah kerja kita berada di Kutai Kartanegara," katanya.
Lewat momentum kerja sama ini, lanjut Ario, pihaknya siap bersinergi dengan Pemkab Kukar melalui Perusda Tunggang Parangan. "Kita akan bekerja sama secara profesional supaya dapat meningkatkan pendapatan daerah," jelasnya.
Diakui Ario, aktivitas kepelabuhan ini hampir 99 persen digunakan kapal-kapal asing. Satu bulan, rata-rata terdapat 120-130 kapal asing yang berlabuh di perairan Muara Berau. "Untuk perputaran uang, kami tidak memiliki data pasti. Namun diperkirakan mencapai Rp 2-3 triliun dalam satu bulan," terangnya.
Dengan adanya kerja sama ini, lanjutnya, PT PTB ingin mengembangkan jasa kepelabuhan tersebut ke wilayah darat. "Karena selama ini jarak dari STS (Ship To Ship) ke darat terlalu jauh. Jadi semoga dengan adanya pengembangan di darat ini, dapat membantu peningkatan STS di tengah laut," katanya.
Ario meyakini jika pengembangan kawasan darat ini dapat ikut mendorong perekonomian setempat. Pasalnya, ada potensi datangnya ribuan kru kapal asing ke daratan untuk membeli kebutuhan logistik, beristirahat, dan bahkan berwisata.
"Karena kapal-kapal tersebut berhari-hari di tengah laut menunggu tongkang mengirimkan muatan. Bahkan kalau muatannya terlambat, bisa satu bulan di tengah laut. Inilah yang menjadi potensi pendapatan untuk masuk ke daerah. Dan akhirnya akan berkembang, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kukar," demikian ujarnya.
Acara penandatangan MOU kedua belah pihak dihadiri pula oleh Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid dan Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur Hasanuddin Mas'ud, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda Dwiyanto dan undangan lainnya. (win)
|