Satu Korban LCT Masih Belum Ditemukan, Kerugian Diperkirakan Capai Rp 13 Miliar Kondisi LCT Mutiara 77 yang terbalik di Muara Kaman dengan satu unit ekskavator masih tersangkut di kapal. (Inset: Kapal LCT Mutiara 77 ketika menyusuri sungai Mahakam membawa alat berat untuk keperluan tambang) Photo: Istimewa
Warga sekitar bersama tim SAR masih melakukan pencarian korban atas nama Suan Photo: Istimewa
|
KutaiKartanegara.com - 01/12/2019 17:35 WITA
Satu korban tenggelam akibat insiden terbaliknya kapal LCT Mutiara 77 di perairan sungai Kedang Kepala, desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kemarin Sabtu (30/11) masih belum diketemukan hingga saat ini.
Upaya pencarian korban atas nama Suan masih dilakukan tim SAR gabungan bersama masyarakat sekitar dengan melakukan penyisiran di sepanjang sungai Kedang Kepala.
"Korban atas nama Suan masih belum ditemukan. Korban merupakan warga asal Probolinggo, Jawa Timur, yang bekerja sebagai Helper Ekskavator PT KJB," terang Kasubag Humas Polres Kukar, AKP Urip Widodo.
Sementara untuk satu korban meninggal dunia yakni Bima Purba (21) sudah dievakuasi ke Samarinda untuk divisum di RSUD Abdul Wahab Syahranie. "Korban meninggal dunia atas nama Bima Putra, warga asal Medan yang juga bekerja sebagai helper ekskavatorPT KJB," ungkap Urip.
Ditambahkan Urip, saat kejadian terdapat 14 orang berada di kapal LCT Mutiara 77. Kapal tersebut berangkat dari kamp PT KJB di desa Tering (Kabupaten Kutai Barat) menuju kamp PT SAS di desa Senyiur, Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kurai Timur, untuk mengantar 6 unit alat berat ekskavator.
"Ada 14 orang di kapal tersebut, terdiri dari 10 orang karyawan PT KJB dan 4 orang kru kapal, termasuk juru mudi LCT atas nama Afdaludin. Selain bermuatan 6 ekskavator Komatsu PC 130, kapal juga membawa 2 unit sepeda motor," terangnya.
Namun nahas, saat menyusuri sungai Kedang Kepala, desa Kupang Baru, Muara Kaman, pada Sabtu (30/11) pagi sekitar jam 03.30 WITA, kapal LCT Mutiara 77 tersebut mengalami kecelakaan.
"Saat kejadian, kapal bergerak dengan kecepatan 3,2 knot di alur sungai yang lurus. Namun tiba-tiba kapal miring ke kiri. Juru mudi kemudian berteriak untuk membangunkan ABK dan karyawan PT KJB yang tidur di dalam dek," paparnya.
Kru kapal dan karyawan kemudian bangun dan berusaha meninggalkan dek. Tak lama kemudian, kapal LCT terbalik dengan posisi 90 derajat. Seluruh muatan berupa ekskavator dan 2 unit sepeda motor pun ikut terguling ke dalam sungai.
Kru kapal beserta karyawan PT KJB yang ada di kapal LCT kemudian menyelamatkan diri masing-masing. Namun 2 orang karyawan PT KJB ikut tenggelam bersamaan dengan tenggelamnya kapal yakni Bima Putra dan Suan.
Bima Putra kemudian ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan Suan masih belum diketemukan hingga saat ini. "Kerugian material akibat kecelakaan air ini diperkirakan mencapai Rp 13 miliar," demikian kata Kasubag Humas Polres Kukar, Urip Widodo. (win)
|