Ajang Musik Mutiaravaganza Berakhir Sukses, Turbine Band Raih Juara I
Aksi Turbine Band yang akhirnya tampil sebagai Juara I Mutiaravaganza 2006 di Muara Badak Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 07/03/2006 11:20 WITA
Turbine Band dari Kecamatan Muara Badak keluar sebagai Juara I ajang musik bertajuk Mutiaravagansa, Sabtu (04/03) lalu. Selain memperoleh sebuah piala dan piagam penghargaan, grup yang dimotori Firman (vokal) M Noor (gitar), Johan (gitar) Herry (bas) dan Irvan (drum) berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 2 juta.
Sementara predikat Juara II disabet Piss Band yang berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 1,5 juta. Kemudian Juara III diraih Sensitive yang berhak mendapatkan uang sebesar Rp 1.250.000. Sedangkan Juara Favorit disabet oleh Sthirfaal Band dari SMPN 1 Muara Badak yang berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 500 ribu.
Prestasi Turbine Band terasa makin lengkap setelah 3 personilnya meraih predikat sebagai musisi terbaik di ajang tersebut, yakni Firman Firdaus (Vokalis Terbaik), Herry (Basis Terbaik) dan Irvan (Drummer Terbaik). Sedangkan gelar Gitaris Terbaik direbut oleh Santari dari Piss Band. Masing-masing musisi terbaik ini berhak memperoleh uang sebesar Rp 250 ribu.
Yang istimewa, para jawara mendapatkan kehormatan dari manajemen VICO Indonesia untuk tampil pada acara penutupan bulan K3 yang digelar di Sport Hall VICO Indonesia, malam ini.
Penampilan salah satu peserta dari Kecamatan Marang Kayu Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Ajang musik garapan Radio Mutiara '83 Muara Badak ini diikuti sebanyak 22 peserta dari Kecamatan Muara Badak dan Marang Kayu yang berlangsung selama sehari. Masing-masing grup diberi waktu 15 menit untuk tampil membawakan satu lagu wajib dan satu lagu pilihan bebas.
Tak hanya membawakan lagu-lagu yang sudah eksis di blantika musik, bahkan tercatat ada 6 grup yang tampil dengan lagu hasil karya mereka sendiri yakni Sthirfal dengan lagu Psycosex, Rocket dengan Matahari, Bilal dengan Prahara, Sensitive dengan lagu Cukup, Saint Saiya dengan Hip Rock, dan Aku Band dengan lagu bertajuk Bebas.
Pentas musik terbesar pertama di Muara Badak ini mendapat sambutan antusias dari ribuan warga Muara Badak yang tumpah ruah di Lapangan Mutiara. Acara yang berlangsung mulai pukul 10.00 WITA hingga malam ini benar-benar jadi hiburan yang menarik bagi warga Muara Badak yang haus hiburan.
Ajang musik Mutiaravaganza juga dimeriahkan pula dengan penampilan 2 band tamu dari Samarinda yakni Conan DX dan Usagi Band. Penampilan mereka yang energik dan atraktif memberi nuansa tersendiri bagi penonton di Muara Badak.
Penampilan band cilik Lentera yang turut memeriahkan pentas Mutiaravaganza, Sabtu (04/03) lalu Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Sesuai dengan tema yang diusung dalam pagelaran ini adalah kampanye anti miras dan narkoba, maka setiap peserta yang tampil juga menyampaikan pesan-pesan moral untuk menjauhi barang haram itu.
Sementara Huzaim Balafif mewakili manajemen VICO Indonesia yang juga sebagai sponsor utama Mutiaravaganza menyambut positif kegiatan ini sebagai ajang sialturahmi para musisi Muara Badak dan Marang Kayu serta dari Samarinda yang tampil sebagai band tamu. Huzaim Balafif juga mengingatkan untuk menjadi seorang musisi tidak perlu dengan mengkonsumsi miras dan narkoba.
Sedangkan Ketua Panitia Mutiaravaganza, Ipit Adi Pradana, menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan dari BPMIGAS-VICO Indonesia untuk menggelar ajang musik ini. "Semoga kami masih diberi kepercayaan untuk menggelar Mutiaravaganza berikutnya, mengingat respon dari para musisi dan warga masyarakat sangat positif," ujarnya.
Ipit juga menyampaikan penghargaan kepada Studio 23 Band, Conan DX, Usagi Band, para donatur serta seluruh pendukung acara. Dia juga menyampaikan penghargaan kepada penonton yang sangat tertib dan membantu menciptakan suasana aman serta kondusif.
"Karena ini merupakan pertaruhan kami, jika acara ini sukses dan tanpa keributan, otomatis para donatur akan mendukung acara ini di waktu mendatang terutama BPMIGAS–VICO Indonesia. Tapi kalau ribut ya cukup sampai disini saja," ujar Ipit. (bas)
|