Pisah dari IFAF, Erau Digelar 8-15 September 2019 Upacara Adat Mengulur Naga, salah satu daya tarik yang menjadi pemuncak pelaksanaan Erau di Tenggarong Photo: Agri
Penampilan delegasi asal Rusia pada EIFAF beberapa tahun lalu Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 04/09/2019 09:43 WITA
Setelah 6 tahun digelar berbarengan, pesta adat Erau kini dilaksanakan terpisah dari International Folk Art Festival (IFAF).
Sebelumnya, Erau dan IFAF, atau sebelumnya disingkat EIFAF, diagendakan akan digelar pada 21-29 September 2019.
Namun pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura memutuskan untuk memajukan Erau Adat Kutai mulai 8 hingga 15 September, lepas dari IFAF.
Sementara IFAF sendiri tetap akan digelar sesuai jadwal, yakni 21-29 September 2019. Seiring dengan itu, pihak Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) pun mengganti nama event tahunan tersebut menjadi Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF). Bukan lagi EIFAF seperti 5 tahun terakhir penyelenggarannya.
Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sri Wahyuni mengatakan, dipisahnya jadwal Erau Adat Kutai dengan IFAF merupakan atas permintaan pihak Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.
"Jadi Erau digelar lebih cepat, rangkaian acaranya sudah digelar mulai 3 September yang diawali dengan khataman Al Qur'an, selamatan serta haul jamak. Untuk kegiatan Erau sendiri akan dipusatkan di lingkungan Museum Mulawarman dan Kedaton," ujarnya.
Sedangkan TIFAF 2019 sendiri, lanjut Sri, akan digelar mulai 21 September yang diawali dengan pelaksanaan Kirab Budaya Internasional. "Kegiatan TIFAF akan dibarengkan dengan kegiatan Expo yang dipusatkan di parkiran Stadion Rondong Demang," jelasnya.
Ditambahkan Sri, TIFAF tahun ini rencananya akan diikuti delegasi kesenian dari 7 negara, yakni dari Srilanka, Thailand, Rumania, Rusia, Belanda, dan Peru dan Timor Leste. (win)
|