RSUD Abadi Samboja dan Jembatan Martadipura Diresmikan Mendagri
Mendagri HM Ma'ruf ketika menandatangani prasasti peresmian RSUD Abadi Samboja dan Jembatan Martadipura Kota Bangun Photo: Humas Kukar/Evin
|
KutaiKartanegara.com - 06/03/2006 23:56 WITA
Menteri Dalam Negeri RI HM Ma'ruf SE meresmikan RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti (Abadi) Samboja dan Jembatan Martadipura Kota Bangun, Minggu (06/03) kemarin. Peresmian yang dipusatkan di halaman RSUD Abadi Kecamatan Samboja ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Mendagri didampingi Gubernur Kaltim H Suwarna AF dan Bupati Kukar H Syaukani HR.
Peresmian RSUD Abadi juga diisi dengan kegiatan bakti sosial berupa operasi bibir sumbing dan pemeriksaan kesehatan warga setempat secara gratis yang dilakukan para petugas medis dari RS Pertamina Balikpapan.
Mendagri HM Ma'ruf dalam sambutannya menekankan pentingnya pelayanan kepada masyarakat. "Seiring dengan meningkatnya pelayanan pemerintah dewasa ini, diperlukan aturan yang lebih komprehensif. Ada dua macam pelayanan pemerintah. Yakni, pelayanan dalam bentuk pengadaan barang atau fasilitas dan pengadaan aturan yang lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat," ujar Mendagri.
Suasana operasi bibir sumbing yang menandai diresmikannya RSUD Abadi Samboja Photo: Humas Kukar/Evin | | |
Ditambahkannya, pemerintah telah memberikan acuan mengenai standar pelayanan minimal yang harus menjadi akses masyarakat, untuk mendapatkan pelayanan dasar dari pemerintah. Untuk itu, dalam perencanaan dan penganggaran harus memenuhi prinsip-prinsip standar pelayanan minimal yaitu sederhana, komplit, mudah diukur, teransparan, terjangkau dan dapat dipertanggunggjawabkan.
"Perlu dipahami, standar pelayanan minimal berbeda dengan standar teknis. Karena standar teknis hanya merupakan pendukung terpenuhinya standar pelayanan minimal," katanya.
Dikatakan Mendagri, Kukar yang dikaruniai SDA berlimpah mesti dikelola dengan efektif. Untuk itu, diperlukan adanya fasilitas infrastruktur yang memadai dan jangan sampai ada kawasan yang terisolir. Mengingat kondisi tersebut akan menghambat proses pengelolaan SDA, sehingga dengan sendirinya juga akan menghambat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Dia juga menilai implementasi pembangunan dan pelayanan masyarakat yang dilaksanakan Pemkab Kukar melalui program Gerbang Dayaku, menuai arti penting karena mengandung makna pengembangan dan pemberdayaan. "Pembangunan rumah sakit dan jembatan merupakan bukti kepedulian Pemkab Kukar, terhadap pelayanan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Mendagri berharap agar tersedianya fasilitas medis yang memadai ini disertai pula dengan tenaga medis yang profesional dan handal.
RSUD Abadi bekerjasama dengan RS Pertamina Balikpapan juga melakukan bakti sosial dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat Samboja Photo: Humas Kukar/Evin | | |
Sementara Bupati Kukar Prof Dr H Syaukani HR MM menjelaskan, pembangunan Jembatan Martadipura dan RSUD Abadi tidak lain sebagai upaya menyukseskan program Gerbang Dayaku yang kini memasuki tahap kedua. Jembatan Martadipura dibangun untuk memperlancar akses transportasi di kawasan itu, sehingga perekonomian dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
Demikian pula dengan keberadaan RSUD Abadi Samboja. Hal tersebut, erat kaitannya dengan salah satu pilar atau program prioritas Gerbang Dayaku. Yaitu, pemberdayaan SDM melalui peningkatan mutu pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. "Rumah sakit di Samboja ini diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat," kata Syaukani.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Kaltim H Suwarna AF. Dikatakan Gubernur, pembangunan Jembatan Martadipura dan RSUD Abadi merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk menyejahterakan masyarakat.
Pembangunan rumah sakit di suatu daerah, lanjutnya, bukan berarti menginginkan warga setempat banyak yang masuk rumah sakit. Tetapi hal tersebut semata untuk memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Pelayanan kesehatan itu patut mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Kalau rumah sakit hanya dibangun di ibukota kabupaten, jelas akan sulit dijangkau seluruh masyarakat karena jauh," demikian kata Gubernur H Suwarna AF. (win)
|