Warga Separi Geger, Ada Mayat Mengambang di Sungai Mahakam Petugas Polsek Tenggarong Seberang mengamati jasad Fredi yang telah ditutup dengan kain di sekitar dermaga desa Separi Photo: Dok. Polsek Tenggarong Seberang
Jasad Fredi saat dievakuasi dengan mobil ambulans Photo: Dok. Polsek Tenggarong Seberang
|
KutaiKartanegara.com - 25/08/2019 18:11 WITA
Warga desa Separi, Kecamatan Tenggarong Seberang, digemparkan dengan temuan sesosok mayat laki-laki yang mengambang di perairan sungai Mahakam, Minggu (25/08) pagi.
Menurut Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Anwar Haidar melalui Kapolsek Tenggarong Iptu Abdul Rauf, mayat tersebut pertama kali ditemukan sekitar jam 07.00 WITA oleh dua warga setempat yakni Ari Audi (19) dan Iwan (48) ketika sedang duduk di tepi sungai.
"Ketika sedang duduk-duduk, saksi melihat di kejauhan sekitar 10 meter dari tepi sungai ada benda hanyut menyerupai mayat. Setelah dipastikan, ternyata memang benar benda itu adalah mayat," ujar Abdul Rauf.
Keduanya kemudian berinisiatif untuk menarik mayat tersebut ke tepi dan mengikat dengan tali rafia agar tidak hanyut. Mereka kemudian memberitahukan temuan mayat tersebut kepada warga sekitar, yang kemudian dilaporkan pula kepada ke petugas jaga Polsek Tenggarong Seberang.
Mendapatkan laporan tersebut, petugas kemudian langsung mendatangi TKP yang berada di lingkungan RT 7 desa Separi itu. Lantaran tak ada laporan orang hilang di wilayah hukum Polsek Tenggarong Seberang, petugas kemudian berkoordinasi dengan Polsek Sebulu untuk menanyakan apakah ada laporan warga Sebulu yang hilang.
"Dan ternyata pihak Polsek Sebulu menyatakan ada warga desa Senoni bernama Fredi yang sudah dua hari ini dilaporkan menghilang, yakni sejak Jumat 23 Agustus 2019," jelasnya.
Setelah diidentifikasi berdasarkan ciri korban, lanjutnya, dapat dipastikan bahwa korban adalah Fredi (25), warga Jalan Karyawan, RT 3 Desa Senoni, Kecamatan Sebulu.
Jasad Fredi kemudian dievakuasi oleh petugas dari BPBD Kukar, Polsek Tenggarong Seberang dan INAFIS Polres Kukar menuju Puskesmas Desa Separi untuk dilakukan pemeriksaan luar.
"Orangtua korban menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah. Pihak keluarga mengikhlaskan dan dapat menerima bahwa kematian korban murni dikarenakan tenggelam. Dari keterangan keluarga korban, diketahui bahwa korban selama ini mengidap sakit maag yang sudah akut," kata Kapolsek Tenggarong Seberang.
Usai dilakukan pemeriksaan luar dan membuat surat pernyataan dari pihak keluarga, lanjut Abdul Rauf, jenazah Fredi kemudian diserahkan kepada keluarga dan dibawa pulang ke desa Senoni untuk dimakamkan. (win)
|