Tenggarong Kutai Carnival 2019 Angkat Tema Mandau, Tandok Payau dan Lai Salah satu talent Tenggarong Kutai Carnival 2019 dengan kostum tema Tandok Payau saat beraksi di jalanan kota Tenggarong, Sabtu (13/07) sore Photo: Agri
Salah satu talent TKC yang mengenakan kostum dengan tema Mandau Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 14/07/2019 23:06 WITA
Ajang peragaan kostum unik di jalanan bertajuk Tenggarong Kutai Carnival (TKC) kembali digelar di Tenggarong dalam rangka menyemarakkan Festival Kota Raja (FKR) 2019, Sabtu (13/07) sore.
Peragaan kostum TKC yang ditampilkan kali mengangkat tema 3 kearifan lokal daerah Kutai Kartanegara (Kukar), yakni senjata tradisional Mandau, Tandok Payau atau tanduk rusa, dan buah Lai atau durian berwarna kuning.
Ajang fashion show jalanan ini dilepas dari pentas FKR di lapangan parkir Stadion Rondong Demang. Setelah itu para talent atau model TKC berjalan melintasi Jalan Stadion, Jalan Teratai, Jalan Ki Hajar Dewantara, hingga berakhir di depan Kedaton Kutai Kartanegara.
Aksi salah seorang talent TKC dengan mengenakan kostum unik bertema Mandau Photo: Agri
Meski hanya ada 24 talent yang tampil, namun peragaan busana unik TKC 2019 tetap mendapat sambutan antusias dari warga Tenggarong yang menyaksikan di sepanjang rute yang dilewati.
Sejumlah warga bahkan tak segan-segan mencegat para talent dengan kostum yang cukup spektakuler untuk sekedar foto bersama. Para talent TKC pun dengan senyum lebar melayani ajakan warga dengan pose yang cukup ekspresif.
Sekkab Kukar H Sunggono yang menyaksikan penampilan TKC mengaku sangat terkesan dengan kostum-kostum yang menjadi kreasi para talent TKC tersebut.
Warga menyambut antusias kehadiran para TKC 2019 dengan mengajak foto bareng Photo: Agri
"Terima kasih kepada para talent yang berpartisipasi, serta inisiatif dari Dinas Pariwisata Kukar yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Antusiasme warga dan peserta sangat luar biasa. Mudah-mudahan ke depan kegiatan ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi," ujarnya.
Terkait kearifan lokal yang selalu dituangkan sebagai tema kostum-kostum TKC, Sunggono berharap hal tersebut dapat meningkatkan kecintaan masyarakat untuk ikut melestarikannya, serta menimbulkan inspirasi bagaimana kearifan lokal tersebut dapat dijaga dan dipertahankan.
"Mudah-mudahan event TKC dapat memberikan motivasi serta inspirasi kepada semua pihak, bahwa dengan mempertahankan dan melestarikan serta menjadikan kearifan lokal itu sebagai wujud bagaimana kita berkreasi dapat memberikan nilai tambah bagi semuanya. Mudah-mudahan di masa-masa mendatang, kearifan lokal lain di Kukar dapat ditampilkan dalam wujud berbeda," harapnya. (win)
|