Nikmatnya Menyantap Nasi Bekepor di Kampus Unikarta Mahasiswa Unikarta bersama sejumlah anggota komunitas memasak Nasi Bekepor di halaman kampus, Kamis (11/04) pagi Photo: Agri
Civitas akademika Unikarta bersama mahasiswa dan komunitas memakan Nasi Bekepor sambil Beseprah Photo: Innal Rahman
|
KutaiKartanegara.com - 12/04/2019 16:14 WITA
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) punya cara tersendiri untuk menyambut Hari Budaya Kutai yang jatuh pada tanggal 12 April, yakni dengan melaksanakan acara makan-makan Nasi Bekepor.
Seperti yang digelar Kamis (11/04) pagi kemarin, civitas akademika Unikarta bersama para mahasiswa, beberapa komunitas serta undangan lainnya kumpul bareng untuk memasak Nasi Bekepor, kemudian makan bersama dengan cara Beseprah atau duduk melantai berhadap-hadapan.
Dimulainya Festival Nasi Bekepor 2019 ini dibuka Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Wahyuni yang ditandai dengan menyalakan kayu bakar untuk memasak bersama Rektor Unikarta Erwinsyah, Wakil Ketua DPRD Kukar Rudiansyah, Anggota DPRD Kukar Abdul Rasid dan undangan lainnya.
Para mahasiswa bersama anggota komunitas kemudian secara bersama-sama memasak Nasi Bekepor di dalam kenceng atau periuk. Sebagian lagi membakar ikan dan membuat sambal untuk pendamping Nasi Bekepor.
Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sri Wahyuni memeriksa periuk yang digunakan untuk menanak nasi bekepor Photo: Agri
Sambil menanti Nasi Bekepor matang, Kepala Dinas Pariwisata Sri Wahyuni bersama para pejabat yang hadir menjajal permainan tradisional Begasing sembari menikmati hiburan musik tradisi dari kelompok musik Sekenceng.
Bupati Kukar Edi Damansyah dalam amanat tertulis yang disampaikan Kadis Pariwisata Sri Wahyuni mengatakan, Pemkab Kukar memberikan apresiasi kepada FISIP Unikarta serta civitas akademika Unikarta atas terselenggaranya kegiatan Festival Nasi Bekepor dalam rangka memperingati Hari Budaya di Kukar.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, 12 April telah ditetapkan sebagai Hari Budaya Kutai Kartanegara pada tahun 2015 yang lalu. Hal yang membanggakan adalah, penetapan tanggal tersebut merupakan sumbangsih pemikiran dan kajian FISIP Unikarta bersama Puslit Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata Kukar," ujarnya.
Melalui kegiatan Festival Nasi Bekepor tersebut, Bupati Kukar berharap agar generasi muda khususnya mahasiswa Unikarta dapat semakin mencintai seni budaya atau adat tradisi di Kutai.
"Penyelenggaraan kegiatan seperti ini, tentunya menjadi bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian adat budaya daerah. Saya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat Kukar, untuk menjadikan budaya sebagai marwah dari setiap perilaku kehidupan sehari-hari, serta menjaga dan melestarikannya," harapnya.
Anggota DPRD Kukar Abdul Rasid (kiri) bersama Wakil Ketua DRPD Kukar Rudiansyah dan Rektor Unikarta Erwinsyah bermain gasing sambil menanti Nasi Bekepor selesai dimasak Photo: Agri
Sementara dikatakan Rektor Unikarta, Erwinsyah, kegiatan Festival Nasi Bekepor ini juga merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut Dies Natalis Unikarta, selain dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Budaya Kutai Kartanegara.
"Saya bersyukur acara ini kembali digelar setelah pertama kali dilaksanakan pada tahun 2017 lalu. Dengan ini saya canangkan kegiatan Nasi Bekepor akan digelar setiap tahun di Unikarta. Saya berharap ke depan acaranya bisa lebih meriah lagi," ujarnya.
Senada dengan Erwinsyah, Dekan FISIP Unikarta, Zulkifli, kegiatan Festival Nasi Bekepor ini merupakan salah satu upaya uhtuk melestarikan tradisi budaya Kutai. "Mungkin banyak generasi kita sekarang yang tidak tahu dengan Nasi Bekepor. Nasi Bekepor sebenarnya hanyalah suatu proses memasak yang biasa dilakukan masyarakat Kutai saat kumpul keluarga atau kegiatan membuka ladang," ungkapnya.
Untuk memasak Nasi Bekepor, lanjutnya, beras yang telah dibersihkan dengan air dimasukkan dalam kenceng atau periuk yang kemudian dimasak dengan menggunakan kayu bakar.
"Setelah mendidih dan airnya mulai kering, periuk diturunkan dari tungku dan diletakkan sejajar dengan bara. Lalu setiap satu menit periuk diputar agar nasi matang secara merata," paparnya.
Kegiatan Festival Nasi Bekepor di 'Kampus Ungu' Unikarta diakhiri dengan makan bersama sambil duduk beseprah. Meski lauk yang dihidangkan cukup sederhana, namun sajian tersebut mampu menggugah selera.
Adapun lauk pendamping Nasi Bekepor yang disajikan di antaranya adalah pirik cabek belimbing tunjuk alias sambel uleg belimbing wuluh, tunu jukut atau ikan bakar, jaong atau kecombrang, sambal goreng udang pepik, dan lain sebagainya. (win)
|