Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup Kembali Bergulir Dua pesilat bertarung pada babak penyisihan Zona 2 yang digelar di Tenggarong Photo: Agri
Babak penyisihan Kejuaraan Pencak Silat 2019 berlangsung sengit dan ketat Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 10/04/2019 23:32 WITA
Sebanyak 150 pesilat dari 6 kecamatan ikut ambil bagian pada babak penyisihan Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2019 Zona 2 yang berlangsung selama 3 hari di Tenggarong.
Adapun 6 kecamatan dari Zona 2 atau Zona Tengah yang mengikuti babak kualifikasi ini adalah tuan rumah Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Badak dan Marang Kayu.
Dimulainya babak kualifikasi Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2019 Zona 2 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar yang diwakili Kabid Pengembangan Prestasi Olahraga Dedi Wahyudi di gedung bela diri kompleks Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Rabu (10/04) pagi.
Menurut Ketua Pengkab IPSI Kukar Siswo Cahyono, Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup ini merupakan agenda tahunan IPSI Kukar dalam rangka menjaring bibit-bibit atlet pencak silat terbaik dari seluruh kecamatan di Kukar.
"Sebelumnya babak penyisihan Zona 1 atau Zona Hilir telah kita laksanakan di Samboja pada 22-24 Maret lalu, diikuti pesilat dari 5 kecamatan yakni Anggana, Muara Jawa, Sanga-Sanga, Loa Janan dan tuan rumah Samboja," ujarnya.
Sementara penyisihan untuk Zona 3 atau Zona Hulu, lanjut Siswo, akan digelar pada 1-3 Mei mendatang di Kota Bangun. "Untuk Zona 3 diikuti 7 kecamatan yakni Kota Bangun, Muara Kaman, Muara Wis, Muara Muntai, Kenohan, Kembang Janggut, dan Tabang," paparnya.
Ditambahkan Siswo, para pesilat terbaik yang meraih medali emas dan perak dari setiap kelas di masing-masing zona berhak maju ke putaran final Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2019 yang akan digelar di Tenggarong pada 27-30 Juni mendatang.
Sementara Kepala Dispora Kukar diwakili Dedi Wahyudi mengatakan, olahraga Pencak Silat merupakan warisan budaya asli Indonesia yang wajib dikembangkan dan dilestarikan.
"Pencak Silat sudah dipertandingkan di Asian Games. Artinya Pencak Silat sudah mendunia atau sudah dikenal dunia luar. Jadi sudah sewajarnya jika adik-adik atlet Pencak Silat melestarikannya. Jangan sampai Pencak Silat ini dikuasai negara lain. Jangan ada juara dunia Pencak Silat dari Jerman atau Amerika, harus orang Indonesia yang jadi juara dunia," cetusnya.
Oleh karena itu, lanjut Dedi, pihaknya berharap agar peserta Kejuaraan Pencak Silat Bupati Cup 2019 dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya agar meraih prestasi tertinggi.
"Sehingga kami bisa melihat dan menilai, serta lebih mudah memilih mana atlet Pencak Silat yang berhak mewakili Kutai Kartanegara di kemudian hari," pungkasnya. (win)
|