Laga Akhir Grup B Piala Presiden, Mitra Kukar Takluk Dari Semen Padang Gelandang Mitra Kukar Andre Agustiar terlibat duel perebutan bola dengan pemain Semen Padang Photo: Agri
Striker muda Mitra Kukar Rafli Mursalim (kanan) berupaya mengejar bola dengan pemain Semen Padang Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 15/03/2019 11:01 WITA
Tim Mitra Kukar menutup laga pamungkas penyisihan Grup B Piala Presiden 2019 dengan menelan kekalahan 2-0 dari Semen Padang FC, Kamis (14/03) sore, di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Dua gol yang bersarang ke gawang Gerri Mandagi masing-masing dicetak oleh Irsyad Maulana pada menit 26' dan Victor Juffo pada menit 50'.
Akibat kekalahan ketiga ini, tim Naga Makes menempati posisi juru kunci klasemen akhir Grup B dengan torehan nol poin.
Sementara posisi pemuncak klasemen ditempati tuan rumah Bhayangkara FC setelah mengandaskan Bali United FC dengan skor 4-1.
Menanggapi kekalahan di laga terakhir itu, ofisial Mitra Kukar yang diwakili pelatih fisik Asep Suryadi menyatakan banyak pelajaran yang dapat diambil dalam laga terakhir kontra Semen Padang. "Di pertandingan terakhir ini, banyak pelajaran yang bisa kita petik. Mulai dari organisasi pertahanan, tengah dan penyerangan," ujarnya.
Absennya gelandang eks Persib Bandung, Atep, yang izin untuk menunaikan ibadah umroh juga dinilai cukup berpengaruh terhadap penampilan Mitra Kukar. "Tidak tampilnya Atep membuat kita cepat kehilangan bola di babak pertama. Dan kita tidak punya pengganti yang sama karena Arif Suyono sedang sedang cedera," kata Asep.
Ditambahkan Asep, pihaknya berupaya memaksimalkan sektor sayap untuk membangun serangan. "Namun lagi-lagi serangan selalu gagal di penyelesaian akhir dan tentunya di lini belakang juga tak lepas dari evaluasi kita. Organisasi pertahanan kita masih perlu banyak evaluasi," pungkasnya.
Senada dengan Asep, kiper Mitra Kukar Gerri Mandagi juga menyebut jika para pemain mendapatkan pelajaran berharga di tiga pertandingan Piala Presiden. "Yang terakhir ada perubahan dari pertandingan ke pertandingan dan kami menganggap ini sebagai suatu pelajaran yang sangat berharga," imbuhnya. (win)
|