Petani Jangan Takut Menanam Jagung Hibrida Hanya dalam waktu 3 bulan setelah ditanam, petani sudah bisa memanen jagung hibrida jenis NaSa 29 Photo: Agri
Bupati Kukar Edi Damansyah didampingi Kepala BPTP Kaltim dan Kepala Dinas Pertanian Kaltim Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 27/02/2019 22:05 WITA
Para petani di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diminta untuk tidak ragu untuk bercocok tanam jagung hibrida.
Hal ini disampaikan Bupati Kukar Edi Damansyah di sela acara panen bersama benih jagung hibrida Nakula-Sadewa (NaSa) 29 di desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Selasa (26/02) siang.
"Jangan ada lagi keraguan untuk menanam jagung hibrida. Karena di beberapa tempat kami keliling, ada yang di situasi tanpa dipelihara ubinannya masih mencapai 4 ton per hektar. Apalagi kalau dipelihara dengan pupuk yang sesuai, bisa lebih dari itu," ujarnya.
Dengan harga jagung hibrida untuk kebutuhan pakan ternak yang saat ini berkisar Rp 4.500-5.000 per kilogram, keuntungan besar bisa diraup petani. "Tinggal dikalikan saja jika menanam di lahan 3-4 hektar, dengan hasil sekian ton, sudah berapa keuntungannya," katanya lagi.
Terkait pelaksanaan panen bersama jagung hibrida di lahan eks tambang PT Kitadin itu, Bupati Kukar Edi Damansyah menyambut baik prakarsa pihak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang telah mendukung dan mendorong program pembangunan pertanian di Kukar.
Pengembangan jagung hibrida NaSa 29 ini dilakukan sejak bulan Desember 2018 di atas lahan eks tambang batubara PT Kitadin. Luasan panen perdana jagung hibrida ini mencapai 1,5 hektar dengan produktifitas sebanyak 3,5 ton jagung pipil.
Bupati Kukar berharap agar benih jagung hibrida yang dipanen tersebut dapat dikembangkan pada tingkat kelompok tani penangkar benih jagung sehingga ketergantungan benih jagung dari luar dengan harga yang cukup mahal dapat diatasi.
"Dengan adanya pengembangan benih jagung NaSa 29 ini pada tingkat kelompok tani, selain petani dapat memperoleh benih jagung unggul yang sesuai dengan kondisi lingkungan kita juga dapat memperoleh dengan harga yang terjangkau," katanya.
Oleh karena itu, Edi Damansyah juga mengharapkan bantuan dan dukungan BPTP Kaltim untuk dapat meningkatkan kapasitas kelompok tani dan PPL dalam pengembangan benih jagung NaSa 29, antara lain melalui bimbingan teknis maupun penyuluhan dalam rangka pengembangan sentra benih jagung di Kukar.
Sementara dikatakan Kepala BPTP Kaltim Muhamad Amin, Kukar dipilih untuk pengembangan benih jagung hibrida lantaran Pemkab Kukar telah mencanangkan revolusi jagung. "Kami sangat mendukung revolusi jagung yang ada di Kukar. Jadi selain di Berau, kita juga kembangkan jagung hibrida di sini," katanya.
Dengan dikembangkannya jagung hibrida NaSa 29 di Tenggarong Seberang, Amin berharap agar benih jagung yang merupakan bibit unggul karya anak bangsa ini dapat berkembang luas di Kaltim, khususnya di Kukar. (win)
|