Bikin Takjub, Ketopong dan Pedang Asli Dipinjam Dari Museum Nasional Untuk Penobatan Sultan Kutai ke-21 Petugas Museum Nasional membawa dua buah kotak berisi Ketopong dan pedang yang akan digunakan pada prosesi penabalan Putra Mahkota menjadi Sultan Kutai ke-21 Photo: Agri
Para undangan dan kerabat Kesultanan Kutai mengabadikan dua benda pusaka yang akan digunakan pada penobatan Sultan Kutai Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 15/12/2018 11:31 WITA
Dua benda pusaka Kesultanan Kutai berupa Ketopong atau mahkota dan sebuah pedang yang tersimpan di Museum Nasional, Jakarta, turut dihadirkan ke Tenggarong sebagai pelengkap prosesi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura ke-21.
Kedua benda pusaka yang ditempatkan dalam kotak berwarna biru tersebut tiba di Tenggarong, Jum'at (14/12) siang kemarin, sekitar jam 11.00 WITA.
Ketopong dan pedang kerajaan tersebut dibawa langsung petugas Museum Nasional ke Kedaton Kutai Kartanegara. Sejumlah petugas kepolisian turut mengawal benda berharga itu.
Petugas dari Museum Nasional menunjukkan Ketopong atau mahkota asli yang pertama kali digunakan pada masa pemerintahan Sultan AM Sulaiman Photo: Agri
Ratusan hadirin, terutama kalangan kerabat Kesultanan Kutai, tampak takjub sesaat mahkota dan pedang asli tersebut dibuka di hadapan Putra Mahkota H Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
Hadirin tampak terpesona dengan keindahan mahkota seberat 1,2 kg yang terbuat dari emas itu, termasuk pedang seberat 1,7 kg yang juga terbuat dari emas yang dihiasi sejumlah batu mulia.
Momen langka tersebut langsung diabadikan para kerabat Kesultanan dan hadirin lainnya dengan menggunakan kamera ponsel masing-masing. "Silakan difoto, tapi jangan disentuh," seru petugas Keraton.
Kedua benda pusaka tersebut dibawa terlebih dahulu ke Kedaton untuk dilakukan ritual Besawai yang dipimpin Putra Mahkota HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
Pedang asli yang terbuat dari emas dan batu mulia seberat 1,7 kg akan turut digunakan pada prosesi penabalan Sultan Kutai ke-21 Photo: Agri
Namun sebelum dilakukan ritual Besawai, ketopong dan pedang tersebut terlebih dahulu dibungkus dengan kain kuning agar tak terkena langsung percikan air.
Usai ritual Besawai, ketopong dan pedang tersebut kembali dimasukkan ke dalam kotak untuk kemudian disimpan di salah satu bank di Tenggarong.
"Ketopong dan pedang asli disimpan dulu untuk digunakan pada prosesi penabalan Sultan Kutai," kata juru bicara Kesultanan Kutai, HAPHK Poeger.
Menurut Poeger, kedua benda pusaka tersebut wajib dihadirkan ke Tenggarong sebagai syarat untuk upacara penobatan Putra Mahkota menjadi Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura ke-21.
"Di Museum Mulawarman sebenarnya ada replika Ketopong dan pedang tersebut. Namun kita upayakan memakai yang asli dengan cara meminjam dari Museum Nasional. Dan alhamdulillah kedua benda tersebut bisa dipinjamkan," imbuhnya. (win)
|